Senam Lantai - Artikel ini menyajikan berbagai informasi terlengkap mengenai olahraga senam lantai yang akan dibahas dalam 18 point pembahasan.
Ke-delapan belas point tersebut mulai dari pengertian senam lantai, sejarah, gerakan, jenis-jenis, manfaat dan tujuan sampai dengan gerakan dasar senam lantai.
Baiklah, tanpa berpanjang-panjang lagi, selamat membaca artikel ini selengkapnya pada poin-poin berikut ini.
Ada berbagai jenis senam yang saat ini dikembangkan dan dilakukan di dalam masyarakat sebagai salah satu olah raga yang paling sering dilakukan baik sendiri ataupun bersama-sama seperti misalnya senam aerobik, senam pramuka, senam ibu hamil, senam lansia, senam SKJ, dan lain sebagainya.
Namun ada juga senam yang tidak bisa sembarangan dilakukan oleh orang karena senam ini membutuhkan ketrampilan tubuh yang ekstrim, yakni senam artistik.
Senam artistik terbagi menjadi dua kategori, yakni senam artistik dengan menggunakan alat (meja lompat, palang bertingkat, balok keseimbangan, gelang-gelang, kuda pelana, palang sejajar dan palang tunggal) dan senam artistik tanpa menggunakan alat atau disebut juga sebagai senam lantai.
Secara sederhana senam lantai adalah salah satu jenis senam artistik yang memadukan berbagai bentuk keterampilan tubuh yang menonjolkan keindahan gerak, kerumitan gerak, kekuatan gerak, keluwesan gerak, keseimbangan dan kelenturan gerak untuk dipertunjukkan dalam lapangan senam lantai.
Pertandingan senam lantai ini justru malah mirip seperti pertunjukan dan oleh karenanya senam lantai disebut juga sebagai senam artistik karena keindahan gerak juga diperhitungkan oleh juri.
Seorang atlet senam lantai bebas meramu berbagai macam gerak tubuh seperti meroda, melenting, roll, jatuhan, salto, dan lain sebagainya dengan berbagai gaya dan ekspresi.
Dengan kata lain, gerakan dalam senam lantai bisa dibilang tak terbatas (unlimited exploration) sejauh atlet melakukan performanya tanpa bantuan alat.
Oleh karena itulah atlet senam lantai harus banyak melatih tubuhnya dengan berbagai jenis latihan tubuh dari berbagai disiplin yang bahkan merambah ke wilayah tari balet, tari jalanan (dance street) dan gerakan-gerakan akrobat.
via youtube.com
Di sebut sebagai senam lantai karena pada waktu melakukannya, atlet hanya menggunakan lantai sebagai media geraknya tanpa bantuan alat apapun untuk menciptakan gerak kecuali pakaian yang nyaman untuk bergerak dan matras yang berfungsi hanya sebagai pengaman, bukan sebagai alat.
Istilah senam lantai hadir karena salah satu sebabnya adalah aktivitas dalam olahraga senam lantai membutuhkan ketrampilan-ketrampilan dasar olah tubuh yang dilakukan di atas permukaan lantai (baca: permukaan datar yang terbuat dari bahan apapun) seperti misalnya pemanasan, peregangan, dan pelenturan.
via twitter.com
Senam lantai merupakan olah raga yang sudah ada sejak zaman dahulu kala sehingga sulit untuk memastikan siapa penemunya.
Namun setidaknya, ada beberapa tokoh penting dalam senam lantai yang menyumbangkan pemikirannya dalam suatu metodologi senam lantai seperti Archange Tuccaro (1536-1616) yang merupakan pemain akrobat dari Italia.
Archange Tuccaro telah menulis buku setebal 400 halaman yang berjudul “Arial Jumps”, yakni buku tentang metodologi suatu akrobatik yang bisa dipraktekkan untuk berbagai kepentingan dan diadopsi oleh banyak atlet untuk mengolah tubuhnya. Melalui buku itulah, Tuccaro menjadi seorang bapak metodologi gymnastic.
Sementara itu, senam lantai yang berkembang saat ini menggunakan gerakan-gerakan akrobatik sebagai gerakan mayor.
Namun demikian, senam artistik modern sebagai suatu disiplin individu seorang atlet mula-mula dikembangkan di Jerman dan dipelopori oleh Adolf Spiess (1810-1858) dan Justus Carl Lion (1829-1901).
Seterusnya, senam artistik ini merupakan praktik individual dimana seorang atlet akan terus berjuang untuk mengolah dan menembus batas-batas tubuhnya untuk dipertunjukkan sekaligus dipertandingkan dalam pertandingan senam lantai.
Dengan demikian, sekali lagi, sukar untuk menentukan siapa penemu senam lantai sejauh senam tersebut merupakan suatu praktek individu seorang atlet dalam meramu gerakan senamnya dari beragam sumber dan disiplin tubuh.
via fig-gymnastics.com
FIG (Federation Internationale De Gymnastique) merupakan induk organisasi senam artistik internasional termasuk didalamnya cabang senam lantai.
FIG bertugas menyusun segala petunjuk peraturan, penilaian dan regulasi untuk semua aspek kompetisi senam internasional.
Sementara itu dalam lingkup nasional, senam diatur oleh masing-masing federasi nasional.
Di Indonesia, PERSANI (Persatuan Senam Indonesia) merupakan induk organisasi senam lantai nasional.
PERSANI bertugas untuk membina atlet senam Indonesia untuk diikutkan dalam kompetisi nasional, Sea games, Asian Games, Olimpiade dan kompetisi senam internasional.
via pinterest.com
Mula-mula pertandingan senam artistik yang mencangkup senam lantai dipertandingkan untuk kaum laki-laki, dan kaum perempuan mulai bisa ikut dalam pertandingan senam lantai secara formal sejak tahun 1928.
Justru setelah itu olah raga ini didominasi oleh kaum hawa, karena, menurut pendapat umum, mereka lebih menarik dan mampu berkembang dengan baik di cabang olah raga ini.
Senam lantai merupakan olah raga individual dimana sang atlet akan mengembangkan gerak tubuhnya sendiri untuk dipertandingkan.
Uniknya, pertandingan ini meski dalam tajuk pertandingan olahraga, namun tak jarang orang menganggapnya sebagai kompetisi pertunjukan seni dan akrobat dimana sang atlet tak hanya perform untuk kepiawaiannya dalam melakukan gerakan senam, tapi juga membungkusnya dengan unsur keindahan gerak.
Atlet senam lantai legendaris pertama yang berhasil memenangkan medali emas pertama dalam olimpiade modern adalah Larisa Latynina (Rusia) pada saat ia berumur 22 tahun, dan untuk kedua kalinya ketika ia telah berumur 26 tahun.
Selain itu, Nadia Elena Comaneci (Rumania) juga menjadi atlet legendaris senam lantai pertama dengan skor sempurna pada kelas pertandingan olimpiade. Tak hanya itu, pada tahun 1957 dan 1976, ia sempat dinobatkan sebagai ‘athlete of the year’.
Senam lantai juga melahirkan atlet terbaik bernama Svetlana Khorkina (Rusia) yang memenangkan 7 medali emas pada cabang senam artistik di olimpiade tahun 1996, 2000, dan 2004. Selain di kompetisi olimpiade, ia juga memengkan 20 kompetisi dunia.
Svetlana Khorkina merupakan yang pertama dan satu-satunya yang mampu memenangkan kejuaraan di 3 nomor senam artistik selain di nomor senam lantai.
Pada tahun 2005, ia dinobatkan sebagai Vice Presiden di Russian Artistic Gymnastic Federation.
Selain ketiga nama tersebut, masih ada satu lagi legenda dalam senam artistik, yakni Vera Caslavska (Ceko) yang menjadi satu-satunya atlet yang pernah memperoleh skor sempurna sebanyak 2 kali di pertandingan olimpiade.
Sepanjang karirnya, ia berhasil mengkoleksi 22 medali dan 7 diantaranya merupakan medali emas yang ia peroleh dalam kompetisi senam artistik di olimpiade.
via pinterest.com
Entah sejak kapan manusia mengenal bentuk-bentuk latihan senam lantai atau latihan gymnastik tanpa alat.
Namun menurut beberapa catatan sejarah, khususnya di Eropa, sejak zaman Yunani Klasik, olahraga gymnastik (termasuk senam lantai) telah ada dan digunakan untuk latihan semua kalangan atlet dari berbagai disiplin dan bahkan dijadikan juga sebagai metode latihan militer.
Buku tentang metodologi gymnastic pertamakalinya ditulis oleh Archange Tuccaro (1536-1616) yang berjudul “Arial Jumps”.
Buku tersebut memuat beragam metode latihan gymnastik yang diadaptasi dari berbagai jenis gerakan akrobatik.
Buku tersebut sangat berpengaruh dalam dunia gymnastik terutama di eropa pada waktu itu sehingga gymnastik saat ini banyak mendapatkan warisan gagasan sehingga bisa dilihat bahwa lebih dari 50% dari gerakan senam lantai (artistic gymnastics) merupakan gerakan akrobatik.
Sebelum olimpiade pertama, olahraga senam lantai ini telah berkembang baik di Eropa dan Amerika khususnya di negara Jerman sejak dipelopori oleh Adolf Spiess (1810-1858) dan Justus Carl Lion (1829-1901).
Bahkan, sebelum diadakannya olimpiade modern pertamakali pada tahun 1896, FIG (Federation Internationale De Gymnastique) telah dibentuk pada tahun 1881.
Mula-mula kompetisi ini tidak diberlakukan untuk perempuan, namun sejak tahun 1928 akhirnya perempuan bisa mengikuti kompetisi ini.
Enam tahun kemudian, yakni pada tahun 1934, cabang olah raga ini mulai dikembangkan dengan baik dengan peraturan yang berbeda dan terbentuklah WAG (women’s artistic gymnastics) dan MAG (men’s artistic gymnastics). Dan justru setelah itu kemudian olah raga senam lantai didomiasi oleh perempuan.
via pinterest.com
Sebagaimana telah sempat disinggung pada bagian sebelumnya bahwa senam lantai memiliki bentuk-bentuk yang tidak terbatas dan terus berkembang, maka jenis-jenis senam lantai boleh dikatakan tidak terbatas.
Namun demikian, senam lantai tetap memiliki bentuk-bentuk dasar yang telah ada sejak zaman klasik dan bertahan sebagai metode latihan utama dalam merangkai gerak senam lantai hingga saat ini.
Berikut ini merupakan beberapa jenis bentuk dari senam lantai, yakni Roll depan dan roll belakang, meroda, kayang, salto, headstand, handstand, shoulderstand, sikap lilin, lompat harimau, gulingan, jatuhan, split, dan lain sebagainya.
via pinterest.com
Senam lantai memiliki gerakan dasar yang harus dilakukan sebagai menu latihan setiap hari.
Gerakan dasar senam lantai bertujuan untuk melatih keseimbangan, kelenturan dan kekuatan karena ketiga hal ini merupakan modal atlet untuk mengembangkan ketrampilan tubuhnya.
Berikut ini merupakan gerakan dasar pada latihan senam lantai:
Peregangan merupakan aktivitas meregangkan seluruh bagian tubuh mulai dari kepala hingga ujung kaki.
Contoh gerakan peregangan ini adalah memutar kepala ke arah kiri dan kanan, memutar bahu kiri-kanan ke arah depan dan belakang, memutar tulang dada ke arah kiri dan kanan, memutar tulang pinggul ke arah kiri dan kanan, memutar sendi tulang selangkangan kiri dan kanan ke arah depan dan belakang, memutar pergelangan kaki kiri dan kanan ke arah kiri dan kanan, dan masih banyak berbagai jenis gerakan tubuh yang bertujuan untuk meregangkan otot dan persendian.
Gerakan ini dilakukan sebagai pegantar untuk melakukan latihan pelenturan.
Pelenturan dilakukan dengan tujuan untuk membuat gestur tubuh bisa menampilkan performa estetis dengan menonjolkan lengkung tubuh pada gerakan-gerakan tertentu misalnya dalam mengakhiri gerakan salto dalam kompetisi.
Tak hanya itu, tubuh yang lentur memungkinkan untuk melakukan berbagai gerakan ekstrim tanpa khawatir akan cidera.
Tubuh yang lentur juga menandakan keluasan dimensi gerak. Oleh karena itu ada beberapa titik tubuh yang wajib dilakukan dengan beberapa jenis latihan seperti split samping, split depan, cium lutut, cium lantai pada posisi cium lutut, dan kayang arah belakang, samping kiri dan samping kanan.
Keseimbangan juga merupakan salah satu hal terpenting yang harus dimiliki oleh atlet senam lantai karena tanpa keseimbangan yang baik maka mustahil baginya untuk melakukan gerakan-gerakan sulit.
Beberapa cara untuk melatih keseimbangan adalah, misalnya dengan berdiri dengan satu kaki (kiri/kanan).
Pada posisi ini, salah satu kaki menjadi tumpuan dan kaki satunya diangkat hingga posisi lurus mengarah kedepan, belakang, samping kiri dan kanan.
Setelah latihan ini berhasil dilakukan, tingkat kesulitannya ditambah, yakni pada posisi tersebut-misalnya kaki kiri menjadi tumpuan dan kaki kanan diangkat lurus ke depan-kaki kiri kemudian ditekuk dan diturunkan perlahan hingga posisi jongkok tanpa merubah posisi tubuh (yang tegap lurus) dan kaki (yang terlentang lurus ke depan) lalu kemudian diangkat perlahan hingga posisi semula.
Tiga latihan yang telah disebutkan diatas sebetulnya merupakan salah satu cara untuk melatih kekuatan tubuh terutama pada latihan pelenturan dan keseimbangan karena untuk melakukan hal tersebut tubuh mengeluarkan energi yang sangat besar.
Selain itu, latihan kekuatan bisa dilakukan dengan cara mudah seperti misalnya dengan berlari, berenang, bersepeda, push-up, back-up, sit-up dan lain sebagainya.
Latihan kekuatan ini juga bisa dilakukan dengan cara melakukan gerakan-gerakan senam lantai secara berulang dan terus menerus, misalnya dengan mengambil bentuk salto yang dilakukan berulang kali.
via pinterest.com
Berikut ini akan dijelaskan beberapa tahap dalam melakukan gerakan senam lantai dengan menggunakan contoh jenis gerakan sebagai berikut ini:
Handstand cukup mudah dilakukan jika tubuh telah memiliki tiga syarat ini, yakni kekuatan otot lengan, kekuatan otot perut, dan keseimbangan.
Handstand dapat dilakukan dengan berbagai macam awalan, yakni awalan berdiri, awalan berjalan, awalan berlari, atau awalan ekstrim yang dilakukan langsung setelah melakukan gerakan roll baik depan atau belakang.
Namun pada bagian ini akan dijelaskan gerakan handstand yang dilakukan dengan cara sederhana, yakni awalan berdiri:
Bagi pemula, awalan tersebut tentu sulit karena belum terbiasa, oleh karena itu perlu membutuhkan bantuan, misalnya menggunakan partner untuk menahan kaki agar tidak kebablasan saat dilontarkan, atau menggunakan tembok untuk menahan kaki yang berada di atas agar tidak jatuh.
Berbeda dengan handstand, gerakan headstand ini ada dua jenis, yakni headstand total (berdiri dengan tumpuan kepala saja), dan headstand sederhana (berdiri dengan menggunakan tumpuan kepala dan kedua telapak tangan).
Pada bagian ini akan dijelaskan gerakan dari headstand sederhana, yakni yang menggunakan tumpuan kepala yang dibantu dengan kedua tangan sebagai penyeimbang, berikut penjelasannya:
Lompat harimau bisa dilakukan dengan syarat atlet sudah bisa melakukan roll depan.
Sebagaimana telah disinggung pada bagian sebelumnya, lompat harimau adalah gerakan berlari dan melompat kedepan, seperti harimau menerkam, namun diakhiri dengan pendaratan dengan cara roll depan.
Berikut penjelasannya:
Gerakan salto ada dua macam, yakni salto depan dan belakang dengan atau tanpa bantuan tangan.
Dasar gerakan salto ini ada dua, pada salto belakang atlet sudah harus menguasai teknik kayang, sementara pada salto depan atlet sudah bisa menguasai lompat harimau.
Jika atlet sudah mengusasai dua teknik tersebut, langkah selanjutnya dalam melakukan salto hanyalah soal keberanian.
via pinterest.com
Terdapat 6 unsur gerakan senam lantai yang akan kami jelaskan dibawah ini, yaitu:
Keindahan dimunculkan dengan membuat variasi-variasi gerak yang dipinjam dari disiplin tari dan akrobat seperti misalnya gestur-gestur dalam tari balet dan gerakan-gerakan kecil yang mengandung unsur tari.
Kekuatan tentu saja menjadi unsur penting dalam senam lantai karena gerakan-gerakan ekstrim hanya bisa dilakukan jika atlet mau melebarkan jangkauan energi tubuhnya melalui latihan-latihan dasar senam lantai.
Senam lantai dan senam artistik lainnya membutuhkan keberanian tersendiri karena dalam olah raga ini sang atlet dituntut untuk mengalahkan rasa takutnya sendiri sehingga ia berani melakukan gerakan ekstrim dan tetap menjaga keseimbangan, keluwesan dan keindahan gerak.
Tubuh yang lentur memiliki flesibilitas tinggi untuk melakukan berbagai jenis gerakan sulit seperti kayang, salto, meroda, roll dan sebagainya. Kelenturan juga sangat penting untuk menciptakan gerakan-gerakan estetis.
Keluwesan gerak saat melakukan performativitas tubuh menandakan ketekunan dan kedalaman latihan yang telah ditempuh oleh atlet.
Dalam sekali penampilan, barangkali sang atlet telah melakukan gerakan itu berulangkali agar ketika melakukannya ia tak lagi canggung dan bingung.
Tanpa keseimbangan yang baik, rasanya mustahil bagi atlet untuk bisa melakukan performa terbaiknya. Bisa-bisa ia telah jatuh duluan sebelum melompat.
via pinterest.com
Senam lantai merupakan seni olahraga yang menggabungkan berbagai bentuk latihan senam lantai dasar dan juga gerakan-gerakan akrobatik serta estetik, oleh karena itu sebagai latihan dasar, seorang atlet pemula harus mencoba untuk menggabungkan beberapa gerakan latihan dasar menjadi satu rangkaian gerak dengan contoh-contoh pola sebagai berikut:
via olympicchannel.com
Dalam senam lantai, peraturannya sangat sederhana, yakni atlet tidak boleh keluar arena sebelum penampilannya selesai.
Dengan kata lain, seluruh performanya hanya dilakukan dalam arena sesuai dengan batasnya.
Jika ada bagian tubuh atlet, misalnya kaki, sedikit saja keluar arena maka juri akan mengangkat bendera dan nilai dari atlet tersebut akan berkurang.
Selain itu, nilai juga akan dikurangi jika atlet gagal melakukan gerakan tertentu dalam koreografi geraknya.
Tak hanya itu, bahkan jika atlet sedikit saja mengalami ketidakseimbangan, misalnya sedikit oleng setelah melakukan rangkaian flip, maka nilainya juga akan dikurangi.
Dari semua aspek gerak yang dihadirkan atlet senam lantai dalam kompetisi, nantinya juri akan memberi nilai. Atlet yang memperoleh nilai tertinggi berhak mendapatkan gelar juara.
via pinterest.com
Senam lantai merupakan salah satu nomor dalam senam artistik yang tak membutuhkan alat.
Satu-satunya yang bisa dibilang sebagai alat senam lantai adalah matras yang dipasang di sekeliling arena yang fungsinya hanya untuk berjaga-jaga jikalau atlet kebablasan dan jatuh diluar arena.
Akan tetapi, dalam latihan sehari-hari, matras diperlukan bagi atlet yang belum menguasai teknik tertentu. Fungsinya hanya sebatas sebagai pengaman, bukan atribut yang dipergunakan saat berkompetisi.
Pada tahap tertentu, atlet sudah harus meninggalkan matras untuk memperagakan gerakan yang telah ia latih di atas matras.
via aibaba.com
Sebagaimana telah disinggung pada bagian sebelumnya, matras dalam senam lantai hanya berfungsi sebagai pengaman di saat latihan, atau pengaman yang dipasang disekitar arena bagian luar untuk berjaga-jaga jikalau atlet mengalami kecelakaan misalnya terlempar hingga keluar arena saat melakukan gerakan akrobatik salto dengan beberapa kali flip (putaran) diudara.
Lapangan untuk senam lantai itu sendiri merupakan arena dengan permukaan datar yang terbuat dari kayu dengan permukaan halus namun tidak licin berukuran 12x12 meter.
Matras ditempatkan di sekeliling lapangan dengan lebar 1 meter.
Matras dan lapangan ini telah didesain sedemikian rupa sehingga permukaannya rata dan seolah-olah menjadi satu bagian dengan satu bahan.
Meski demikian, matras yang dipasang sebagai pengaman lapangan senam lantai tidak setebal dan seempuk matras untuk latihan senam lantai.
Lalu bagaimana dengan matras yang dipergunakan untuk latihan senam lantai?
Matras yang dipergunakan ada beberapa jenis, namun kebanyakan latihan senam lantai hanya menggunakan matras tipis dengan ketebalan sekitar 3-5 cm.
Matras yang terlalu tebal justru akan mengganggu latihan karena atlet akan sulit untuk mengatur keseimbangan tubuhnya saat latihan diatas matras yang tebal.
Matras alami yang direkomendasikan untuk latihan senam lantai justru adalah permukaan berpasir seperti pantai, atau taman berumput yang gembur.
via pinterest.com
Senam lantai meroda merupakan latihan wajib yang harus dikuasai oleh atlet senam lantai karena dengan melakukan latihan ini, atlet akan secara otomatis melatih keseimbangan tubuhnya serta otot-otot tubuhnya.
Meski meroda ini bisa dibilang mudah, namun jika diolah, gerakan ini akan melahirkan bentuk ekstrim yang memukau, seperti misalnya meroda dengan tumpuan satu tangan dan meroda tanpa tumpuan tangan atau bisa diistilahkan sebagai salto samping.
Berikut ini merupakan gerakan dasar dalam senam lantai meroda:
via pinterest.com
Sikap lilin merupakan salah satu ketrampilan yang harus dikuasai oleh atlet senam lantai.
Pada gerakan sikap lilin, atlet tak hanya melatih otor perut, lengan dan leher, namun juga melatih keseimbangan tubuhnya.
Posisi sempurna dari sikap lilin adalah kaki berada diatas dan lurus dengan badan yang diitumpu oleh leher dengan bantuan kedua bahu dan siku. Berikut ini merupakan gerakan untuk melakukan senam lantai:
via pinterest.com
Ada yang bilang bahwa manfaat senam adalah untuk menjaga kesehatan.
Hal itu memang benar. Namun sebenarnya kesehatan merupakan sebuah efek yang otomatis didapatkan ketika orang rajin berolahraga dan makan makanan sehat.
Senam lantai bisa membuat seseorang memiliki kepercayaan diri serta keberanian yang lebih karena dalam menjalani latihan, tak jarang atlet tersebut berhadapan dengan resiko cidera, cacat, dan bahkan kematian jika terjadi kecelakaan fatal.
Oleh karena itu, atlet sejati senam lantai adalah atlet yang tak puas dengan pencapaian di titik tertentu saja, ia akan selalu penasaran dengan hal-hal yang belum ia kuasai sehingga salah satu manfaat lain dari senam lantai adalah pengetahuan yang diperoleh melalui teori dan praktek ketika berlatih.
Menjadi juara saat pertandingan, memiliki tubuh sexy dan atletis mungkin adalah salah satu tujuan seseorang berlatih senam lantai, namun ada hal yang lebih berharga dari sebuah penghargaan juara atau tubuh yang sexy dan indah, yakni rasa hidup yang hanya bisa didapat ketika seorang atlet senam lantai berhasil melampaui batasan-batasan tubuhnya, rasa takutnya, dan rasa tak percaya bahwa tubuh mampu melakukan hal yang sangat berbahaya sekalipun.
Umumnya, tujuan atlet senam lantai terus melakukan latihan adalah untuk terus menerus berusaha memperlebar jangkauan tubuhnya hingga ia tak lagi sanggup melakukannya atau tak ada seorangpun yang bisa melakukan gerakan tubuh seperti yang sudah ia capai.