Teknik Menggambar - Menggambar merupakan aktivitas yang menyenangkan dan tentunya bisa menjadi kegiatan yang bermanfaat.
Namun ada baiknya dalam beraktifitas menggambar, kita juga perlu mengetahui teknik-teknik tertentu yang tentunya akan sangat membantumu untuk membuat gambar.
Maka, dalam artikel ini secara khusus akan dibahas tentang jenis-jenis teknik menggambar baik yang bisa diaplikasikan dalam media kertas atau media lainnya.
Dalam ulasan teknik menggambar berikut ini, teknik-teknik tersebut bisa dilakukan dengan beberapa alat gambar, diantaranya adalah pensil, bolpoin, pensil warna, crayon, dan kuas. Baiklah, tanpa berpanjang kata lagi, mari kita simak jenis-jenis teknik menggambar pada ulasan berikut ini:
Daftar Isi
Teknik pertama yang akan kita pelajari bersama di sini adalah teknik arsir. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan teknik arsir? Teknik arsir dalam hal ini merupakan teknik penyelesaian setelah gambar dasar selesai.
Dalam hal ini, misalnya kamu ingin menggambar pohon, maka yang pertama kamu lakukan adalah menggambar bentuk dari pohon tersebut. Setelah itu, bagaimana kita menciptakan kedalaman teksturnya?
Tentu ada banyak cara, salah satunya adalah dengan memberikan arsiran pada bagian-bagian tertentu dengan ketebalan yang berbeda untuk menciptakan perbedaan aksen.
Ada dua jenis teknik dasar arsir yang umum dipergunakan, yakni arsir searah dan arsir silang. Dalam pembuatan arsir searah, kita hanya perlu membuat barisan garis sejajar secara vertikal atau horizontal sesuai dengan bentuk gambar yang telah kamu buat dan ingin kamu arsir.
Sementara dalam teknik silang, yang perlu kamu lakukan adalah membuat barisan garis saling menyilang di bagian yang kamu kehendaki. Selain dua teknik dasar tersebut ada juga yang namanya teknik arsir kombinasi dan teknik arsir pola. Mari kita lihat contoh gambar berikut ini.
via weeklydoodles.blogspot.com
Perhatikan garis-garis dalam gambar kepala tersebut. Arsiran juga tak digunakan semata-mata untuk memberikan warna gelap, tapi juga digunakan untuk membuat pola rambut dan memberikan aksen wajah.
Arsiran tersebut merupakan arsiran searah yang artinya dalam pengarsirannya tidak ditemukan silangan antar garis. Perhatikan contoh arsiran lainnya berikut ini.
via drawingmart.com
Pada gambar tersebut kita bisa melihat berbagai pola teknik arsir silang. Tentunya teknik ini bisa lebih gelap jika dibandingkan dengan arsir searah dan memiliki kerapatan yang baik. Namun yang terpenting adalah timbulnya kesan berbeda dari teknik arsir searah.
Pada praktiknya, kedua teknik arsir tersebut sering dipergunakan bersamaan. Coba lihat gambar ini.
via juliasattout.com
Pada gambar tersebut kita bisa melihat objek gambar dimana pada beberapa bagian dipergunakan teknik arsir silang sementara dibagian lainnya hanya menggunakan teknik arsir searah.
Teknik arsir silang memang lebih beragam jenisnya jika dibandingkan dengan teknik arsir searah sebagaimana yang bisa kita temui pada contoh arsiran berikut ini.
via celebrationscakedecorating.com
Nah, dalam contoh tersebut kita bisa memperoleh banyak varian dari arsir silang mulai dari arsiran garis lurus hingga garis lengkung dan bahkan garis melingkar dimana kita bisa melihat beragam arah arsiran yakni arah horizontal, arah vertikal, arah miring ke kanan dan arah miring ke kiri.
Masing-masing arah ini bisa dipergunakan pada bagian-bagian yang berbeda-beda. Dalam satu gambar, biasanya akan dipergunakan lebih dari satu teknik dan lebih dari satu arah arsiran sesuai dengan fungsinya masing-masing.
Untuk mengetahui fungsinya, kamu hanya perlu bereksperimen. Caranya adala sebagai berikut:
Sebelum mengulas beberapa hal tentang teknik menggambar perspektif, ada baiknya kita tahu dulu apa sih yang dimaksud sebagai gambar perspektif.
Gambar perspektif merupakan salah satu jenis gambar yang mengkomunikasikan objek tertentu sebagaimana yang terlihat oleh mata melalui sudut pandang tertentu.
Tentu sudut pandang inilah yang disebut sebagai perspektif, atau cara mata melihat dari visual yang paling depan hingga batas mata atau ujung yang tak bisa lagi dilihat oleh mata.
Gagasan utama dalam gambar perspektif adalah keberadaan batas mata memandang atau yang disebut sebagai titik hilang (titik infiniti), yakni sebuah titik ketika objek sudah tak bisa lagi dikenali bentuknya alias hanya berupa titik.
Dari titik hilang inilah kemudian gambar perspektif bisa dibedakan menjadi tiga berdasarkan jumlah titik hilangnya, yakni gambar perspektif dengan satu titik hilang, gambar perspektif dengan dua titik hilang, dan gambar perspektif dengan tiga titik hilang.
Gambar perspektif dengan satu titik hilang merupakan gambar perspektif yang menempatkan titik hilang tepat berada di depan mata. Umumnya, titik hilang akan berada di tengah atau pusat gambar. Untuk lebih jelasnya simak gambar berikut ini.
via drawingsdaily.com
via youtube.com
Berbeda dengan gambar perspektif dengan satu titik hilang, gambar perspektif dengan dua titik hilang menempatkan kedua titik tersebut pada ujung garis horzontal sisi kanan dan kiri.
Tarikan dari kedua garis tersebut akan menjadi titik temu sisi-sisi bentuk yang akan digambar sehingga kita bisa melihat objek tersebut dari dua perspektif, kanan dan kiri. Lihat gambar berikut ini.
via drawingzoro.com
via everyonecandraw.net
Sementara pada gambar perspektif yang menggunakan tiga titik hilang, kita akan mendapatkan objek yang seolah-olah tampak dari atas mirip gambar yang ditangkap oleh cctv yang ditempatkan di atas bagunan.
Dengan demikian,dimensi objek yang akan kita peroleh lebih luas lagi, atau objek yang terlihat dari bawah seolah kita sedang berada di bawah bangunan.
Hal ini bergantung pada penempatan titik tengahnya. Lihat contoh gambar berikut ini.
via drawingbingo.com
Secara teknik gambar perspektif dengan tiga titik hilang adalah seperti yang terlihat pada gambar di atas dan untuk praktiknya atau hasil jadinya bisa dilihat dalam gambar berikut ini.
via youtube.com
Tentunya menggambar perspektif dengan tiga titik hilang akan jauh lebih rumit jika dibandingkan dengan menggunakan satu atau dua titik hilang.
Sejauh ini, jenis gambar perspektif paling banyak hanya menggunakan tiga titik hilang dan yang paling sering digunakan adalah gambar perspektif dengan satu dan dua titik hilang untuk kepentingan pembuatan desain baik desain interior atau sketsa bangungan.
Teman-teman bisa mencoba berlatih gambar perspektif ini untuk menggambar bentuk geometris sederhana seperti misalnya bentuk kubus untuk perspektif dengan satu dan dua titik hilang, serta bentuk piramid untuk perspektif dengan tiga titik hilang. Selamat mencoba.
Menggambar blok atau siluet itu ibarat kita menggambar bayang-bayang, ada bentuk objek yang digambarkan, namun kemudian bentuk itu diwarnai semua atau diblok warna sehingga detai objek hilang alias yang tampak hanya bentuknya saja seperti bayang-bayang.
Umumnya gambar blok ini berwarna hitam atau putih, namun tidak menutup kemungkinan untuk warna yang lain.
Hanya saja ada syaratnya, yakni dua warna. Warna pertama sebagai background, warna kedua sebagai warna gambar yang akan di blok.
Menggunakan contoh warna hitam dan putih, apabila warna backgroundnya hitam, maka kita gunakan warna gambar blok putih, begitupun sebaliknya.
Istilah untuk membolak-balik nama tersebut adalah siluet positif dan negatif. Istilah atau jenis gambar blok ini tidak terlalu penting sih, soalnya pada dasarnya sama saja. Untuk mengenal lebih jauh, kita langsung saja lihat gambar yak.
via aliexpress.com
Pada gambar tersebut, kita bisa lihat bahwa yang diblok atau diberi warna penuh justru adalah backgroundnya sehingga kita bisa melihat objek utama justru tidak berwarna. Selanjutnya mari kita lihat gambar blok siluet negatif pada gambar berikut ini.
via arteascuola.com
Pada gambar tersebut, kita melihat kebalikan dari gambar sebelumnya, yakni objek utamalah yang diblog dengan warna.
Sebagai catatan, siluet ini idealnya memang hitam dan putih, namun tak menutup kemungkinan warna yang digunakan adalah warna lain sejauh tekniknya sama. siluet positif dan negatif inipun juga bisa dikombinasikan sebagaimana terlihat dalam gambar berikut ini.
via michaelnguyenblog.wordpress.com
Gambar tersebut merupakan perpaduan dari gambar siluet positif dan negatif dimana warna hitam dan putih melebur dan saling menutup. B
ack ground utama tentu adalah warna putih, namun pada objek utama yang berwarna hitam, kamu bisa menemukan objek-objek kecil di dalamnya dengan warna putih.
Tentunya membuat gambar blog ini tidaklah sulit dan kamu hanya tinggal mencobanya saja seperti yang dicontohkan dalam gambar tersebut. Selamat mencoba.
Teknik menggambar dussel atau gosok ini termasuk teknik yang sulit untuk dilakukan dan perlu latihan berulang kali agar bisa melakukannya dengan baik sebab teknik ini sama artinya dengan menciptakan gradasi warna yang halus.
Misalnya kita menggambar menggunakan pensil, maka setelah selesai kita gosok hasil goresan pensil tersebut dengan jari-jari tangan ke arah yang kita kehendaki sehingga goresan pensil tersebut kabur dan warnanya menyebar ke arah gerak jari-jari kita yang digunakan untuk menggosok.
Tentu menggambar dengan teknik ini bukan artinya sekali gosok selesai. teknik ini bisa dilakukan berulang kali untuk mendapatkan gradasi warna atau ketebalan yang diinginkan.
Apabila kita telah menyelesaikan gambar tersebut, hasil gambar dari teknik dussel ini umumnya akan terlihat menarik dan terkesan gambar profesional mengingat teknik ini bukan teknik untuk pemula. Yuk kita lihat gambar berikut ini.
via youtube.com
Pada gambar tersebut kita bisa perhatikan sapuan warna halus dari pensil pada bagian bibir dan beberapa bagian lainnya dan jenis pewarnaan itu hanya bisa dilakukan dengan teknik gosok, atau dengan menggosokkan garis gambar utama ke arah dalam sehingga garis utama itu akan kabur dan dibagian tepi garis tersebut akan berwarna halus.
Ketebalannya tentu bisa dimainkan dan dieksplorasi. Yuk kita lihat contoh hasil jadi lainnya dari teknik gosok ini.
via www.deviantart
Nah, pada gambar tersebut kita bisa melihat lebih jelas mengenai hasil gosokan garis gambar utama atau garis arsiran pada gambar sehingga kita bisa menemukan warna gelap yang halus pada bagian dalam objek ataupun bagian luar objek untuk memberikan kesan tertentu.
Meski teknik ini sulit, namun teman-teman bisa mencobanya untuk gambar-gambar yang sederhana dengan cara membuat beragam ketebalan warna gelap dari teknik gosok ini. Selamat mencoba.
Teknik menggambar linier sebetulnya mirip dengan teknik gambar arsir.Apabila pada gambar arsir kita akan membuat arsiran pada bagian-bagian tertentu saja, misalnya dibagian tepi kanan atau kiri, atas atau bawah, maka pada gambar linier ini kita akan membuat garis-garis baik lurus atau lengkung dengan kerapatan dan ketebalan tertentu pada seluruh permukaan objek gambar.
Coba lihat pada contoh gambar berikut ini.
via www.artmajeur.com
Contoh gambar tersebut merupakan contoh yang bagus untuk dijadikan latihan dan hasilnyapun sudah bisa dinikmati lho meski hanya membentuk objek-objek abstrak atau geometris saja. Nah untuk aplikasi lainnya, mari lihat gambar berikut ini.
via pinterest.com
Umumnya teknik linear ini dipergunakan untuk menggambar objek-objek seperti rambut, bulu mata, alis, bulu hewan, rerumputan, dan beragam objek lainnya yang tampak seperti kumpulan garis.
Namun demikian, teknik ini juga sangat oke untuk membuat gambar dekoratif sebagaimana dasarnya bisa dilihat pada gambar sebelumnya.
Teman-teman bisa melatih teknik ini dengan membuat kumpulan garis dengan ketebalan tertentu lalu bisa menambahkan teknik gosok untuk bisa mendapatkan objek seperti gambar yang kedua tersebut. Selamat mencoba.
Teknik menggambar pointilis merupakan teknik yang unik sebab dalam menggambarkan objek, kita tak akan membuat garis utuh sebagaimana teknik arsir dan teknik lainnya untuk memberikan kedalaman gambar, melainkan hanya menyusun titik-titik dengan ukuran dan ketebalan yang berbeda.
Selain itu, kita juga bisa dengan menggunakan warna titik yang berbeda sehingga kumpulan titik-titik tersebut akan telihat sebagai sebuah objek gambar.
Adapun alat yang mudah digunakan untuk menggambar dengan teknik pointilis ini adalah bolpoin atau spidol dengan beragam ukurannya. Tentunya teknik ini sangat membutuhkan banyak waktu untuk menyelesaikan sebuah gambar saja. Mari kita lihat contoh gambar berikut ini.
via youtube.com
Nah, pada gambar tersebut kita mendapatkan contoh mudah untuk memulai dan membuat gambar dengan teknik pointilis, yakni awalnya adalah dengan menggambar sketsa tipis.
Setelah selesai dengan sketsa tipis, lalu kemudian kita bisa menegaskannya dan memberikan kedalaman gambar dengan membuat ragam titik dengan ketebalan dan kerapatan yang bervariasi. Tentu hal ini tidak terlalu sulit untuk dicoba teman-teman.
Teknik ini sebetulnya sudah beranjak lebih dari sekedar menggambar, yakni melukis sebab alat yang digunakanpun sudah tidak lagi sederhana, yakni kuas dan cat berbasis air seperti cat air, tinta, dan cat akrilik.
Adapun alat lainnya adalah pensil warna yang bisa larut dengan air, jadi setelah kita mewarnai dengan pensil warna tersebut, finishingnya adalah sapuan kuas basah.
Dibutuhkan kemampuan yang memadai untuk bisa menghasilkan gambar dengan teknik ini sebab menggunakan kuas sangat jauh berbeda dengan menggunakan pensil.
Kita tak bisa menghapus hasil goresan kuas, namun bisa menumpuknya dengan warna lain, hanya saja, karena media yang digunakan adalah kertas, sebagus apapun kualitasnya jika terlalu sering ditumpuk warna akan berubah teksturnya, mulai dari melengkung hingga terkikis.
Oleh karenanya, kuas untuk cat berbasis air ini haruslah kuas yang lembut agar tak merusak permukaan kertas dan tentunya kuas yang lembut ini terbatas kemampuan dan flesibilitasnya untuk menciptakan garis. Beda jauh lah sama pensil.
Namun demikian, goresan kuas selalu memberikan ciri khas dan nuansa yang lain dengan keindahan yang berbeda. Mari lihat gambar berikut ini untuk mempelajari teknik ini lebih lanjut.
via youtube.com
Pada gambar tersebut, kita bisa melihat penggunaan sederhana dari teknik aquarel ini, yakni memberikan sentuhan warna pada sedikit objek, yakni topi dan motif baju. Tentu teknik ini bisa dugunakan untuk pewarnaan yang lebih kompleks, yakni semua objek dalam gambar.
Namun perlu diingat bahwa sapuan kuas cat air di media kertas sangat jauh berbeda dengan di atas kanvas dimana kita bisa menumpuk warna sesering mungkin.
Gambar sketsa bisa dibilang sebagai gambar yang tak selesai dan memang sengaja seperti itu sebab tujuannya adalah untuk membuat sketsa atau akan ditindak lanjuti dengan cara lainnya kelak, misalnya untuk dilukis dengan cat.
Meski disebut sebagai gambar sketsa, namun apabila ditata sedemikian rupa, gambar sketsa ini bisa berdiri sebagai gambar mandiri lho yang artinya memang bisa dinikmati demikian adanya tanpa dipermak lagi dengan cat.
Gambar sketsa ini juga disebut sebagai gambar dengan teknik dasar. Biasanya gabar sketsa ini akan diselesaikan dengan teknik lainnya seperti teknik arsir atau dussel.
Umumnya, gambar sketsa ini digambar dengan goresan halus yang mudah dihapus atau ditutup dengan teknik lainnya dan dalam gambar sketsa tidak diharuskan muncul detail khusus karena sifatnya adalah sketsa atau rancangan gambar. Lihat contoh berikut ini.
via dailycartoondrawings.artstation.com
Teman-teman pastinya sering melihat gambar seperti itu. Yup, kurang lebih itulah yang namanya gambar sketsa alias gambar yang belum sepenuhnya selesai.
****
Nah, gimana teman-teman, mudah bukan apabila kita menggambar sekaligus berkenalan dulu dengan teknik-tekniknya? Kiranya demikianlah informasi mengenai teknik menggambar yang bisa kami bagikan dalam artikel kali ini. Semoga artikel ini bermanfaat untuk teman-teman semua.