Lompat Jangkit - Kawan-kawan semua pernah dengar istilah olah raga lompat jangkit?
Barangkali olah raga ini tidak setenar lompat jauh meski keduanya bisa dibilang mirip.
Nah, untuk mengetahui secara lengkap tentang seluk beluk lompat jangkit, dalam artikel ini kita akan membahas tentang lompat jangkit yang dibagi menjadi 7 poin pembahasan, yakni pengertian lompat jangkit, sejarah, teknik, peraturan, lapangan, peralatan dan atlet lompat jangkit.
Dari 7 poin ini tentu kamu akan mengenal lebih jauh tentang olah raga lompat jangkit dan bahkan bisa mempraktekkannya untuk latihan.
Tanpa berpanjang lebar lagi, silahkan langsung saja membaca artikel ini selengkapnya pada poin-poin berikut ini.
via iaaf.org
Olahraga lompat jangkit (triple jump) adalah salah satu jenis olahraga atletik cabang lompat dimana sang atlet akan melakukan tiga tahap lompatan untuk mendarat di bak pasir pendaratan dengan awalan lari.
Jika dalam lompat jauh sang atlet hanya akan melakukan satu kali tolakan, satu kali melayang dan kemudian mendarat, maka dalam lompat jangkit sang atlet akan melakukan 3 kali tolakan, tiga kali melayang dan mendarat.
Tiga lompatan dalam lompat jangkit ini disebut juga sebagai hop-step-jump.
Hop merupakan fase pertama lompatan yang dilakukan oleh atlet dengan menggunakan kaki terkuat untuk melakukan tolakan.
Step merupakan lompatan kedua yang harus dilakukan dengan menggunakan kaki yang sama pada waktu fase hop dan jump merupakan lompatan terakhir yang harus dilakukan dengan menggunakan kaki berbeda sebagai tolakan.
Posisi ketiga fase lompatan ini sama-sama penting yang artinya sang atlet tetap harus melakukan tolakan sekuat-kuatnya pada ketiga fase ini.
via scavengerinsouthie.wordpress.com
Olahraga lompat jangkit menjadi salah satu olahraga yang diikutkan dalam olimpiade modern pertama di Yunani pada tahun 1896 dan dimenangkan oleh seorang juara yang bernama James Connolly.
Teknik yang dipergunakan oleh Connolly pada waktu itu sama dengan peraturan yang berlaku saat ini, yakni connoly menggunakan dua kaki yang sama untuk lompatan pertama dan kedua dan kaki satunya untuk melakukan lompatan terakhir.
Olahraga lompat jangkit ini terinspirasi dari salah satu jenis olah raga lompat sejak era Yunani klasik dimana sang pelompat akan melakukan beberapa kali lompatan sebelum lompatan terakhir, sayangnya tidak diketahui secara pasti tentang banyaknya lompatan yang dilakukan oleh atlet pada waktu itu serta peraturan dalam pertandingan lompat tersebut.
Sementara itu, dalam mitologi Irlandia disebutkan bahwa olah raga lompat jangkit telah diperlombakan dalam pertandingan Irlandia kuno yang bernama Tailteann Games pada tahun 1829 sebelum masehi.
Dalam catatan tersebut, sang atlet melakukan lompatan sebanyak tiga kali atau sama dengan lompat jangkit pada masa ini.
Jika pada olimpiade modern pertama, olahraga lompat jangkit ini hanya diikuti oleh atlet laki-laki saja, maka sekian tahun kemudian, di tahun 1996, atlet perempuan akhirnya bisa mengikuti kejuaraan lompat jangkit dalam olimpiade di Atlanta.
via pinterest.com
Secara umum, olahraga lompat jangkit ini dilakukan melalui fase awalan (berlari), lompatan pertama (hop), lompatan kedua (step), lompatan ketiga (jump), dan mendarat.
Tentu fase-fase tersebut harus dilalui dengan teknik-teknik tertentu agar atlet bisa menghasilkan jarak lompatan terjauh. Berikut ini merupakan uraian teknik lompat jangkit:
Pada awalan ini, atlet akan berlari sejauh maksimal 45 meter menuju papan tolakan untuk melakukan tolakan pertama (hop).
Pada posisi awal ini atlet akan melakukan persiapan, yakni dengan start berdiri.
Sebelumnya ia harus rileks, mengatur nafas, dan fokus pada papan tolakan. Setelah siap, atlet akan berlari dengan kecepatan sedang menuju ke kecepatan tinggi.
Peralihan dari kecepatan sedang menuju tinggi ini hanya sebentar saja karena dalam lompat jangkit sang atlet harus berlari sekencang-kencangnya agar dapat memiliki momentum lompatan yang bagus.
Umumnya, pada awalan ini, para atlet lompat jangkit berlari dengan langkah kaki yang jauh dan berfungsi sebagai metode untuk mempersiapkan kaki melakukan tiga kali lompatan dengan jarak sejauh mungkin pada masing-masing lompatan.
Hop atau lompatan pertama ini dilakukan dengan menggunakan kaki terkuat sebagai tolakan.
Dalam melakukan tolakan, kaki tersebut tidak boleh melebihi papan tolakan (sebagaimana peraturan yang berlaku dalam lompat jauh) namun boleh dilakukan sebelum papan tolakan.
Setelah melakukan tolakan, agar menghasilkan jarak lompat yang jauh, umumnya para atlet akan mengayunkan kaki saat melayang di udara dan mendarat dengan kaki yang sama pada saat tolakan untuk melakukan tolakan kedua (step).
Kaki yang dipergunakan untuk melakukan tolakan pada fase ini merupakan kaki yang sama seperti yang dilakukan pada saat tolakan pertama.
Oleh karena itulah kaki terkuat yang dipergunakan untuk melakukan tolakan pertama dan kedua ini.
Setelah lompatan kedua ini dilakukan, pada saat melayang segera kaki satunya diayunkan kedepan dan bersiap untuk mendarat sekaligus melakukan tolakan.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kaki yang dipergunakan untuk melakukan tolakan terakhir ini adalah salah satu kaki yang tak dipergunakan untuk melakukan tolakan pertama dan kedua.
Begitu kaki ini mendarat, maka selanjutnya kaki ini akan langsung melakukan tolakan ke arah depan dengan membungkukkan badan agar condong ke depan.
Alasan kenapa badan dibungkukkan adalah agar tubuh tidak terlalu banyak bergesekan dengan udara yang akan mengurangi jarak lompatan, yang kedua tubuh ini berfungsi untuk beriap mendarat.
Jika tubuh membungkuk, kemungkinan tubuh akan jatuh kebelakang saat mendarat bisa diminimalisir karena titik pendaratan yang diukur adalah bagian organ tubuh yang jatuh paling dekat dengan bibir bak pasir bagian depan.
Pendaratan harus dilakukan dengan menggunakan kedua kaki untuk menghindari cidera.
Bilamana atlet mendarat dengan menggunakan satu kaki hal tersebut masih diperbolehkan. Namun demikian pendaratan dengan satu kaki sangat dihindari karena sangat mungkin akan mengakibatkan cidera serius.
Usahakan saat mendarat tubuh tidak jatuh ke belakang. Meski demikian, banyak juga atlet profesional mendarat dengan kedua kaki sekaligus terjatuh kebelakang karena saking besarnya energi yang dipergunakan untuk melompat sehingga menghasilkan jarak yang jauh dan membuat tubuh sulit untuk tidak jatuh ke belakang.
via iaaf.org
Ada beberapa peraturan dalam lompat jangkit yang telah ditetapkan oleh IAAF (International Amateur Athletic Federation) sebagai berikut ini:
via pinterest.com
Lapangan lompat jangkit terdiri dari tiga bagian, yakni lintasan lari, papan tolakan, dan bak pasir. Sebagaimana bisa dilihat dalam gambar, berikut ini penjelasan selengkapnya:
via sportsystem.it
Dalam olah raga lompat jangkit, diperlukan berbagai peralatan selain kostum dan sepatu atlet. Berikut ini merupakan beberapa peralatan yang dipergunakan dalam pertandingan lompat jangkit, diantaranya adalah:
via independent.co.uk
Atlet lompat jangkit biasanya juga sangat ahli dalam bidang lompat jauh karena kedua jenis olah raga ini memiliki ragam aturan dan teknik yang mirip kecuali dalam hal jumlah lompatan.
Dalam sejarahnya, setidaknya ada tiga nama besar atlet putra dan 3 atlet putri lompat jangkit yang mampu menghasilkan lompatan yang jauh.
Pada nomor putra, pemegang gelar pelompat terjauh dalam lompat jangkit adalah Jonathan Edward (Inggris) yang pernah melompat sejauh 18.29 meter pada 7 Agustus 1995 di kejuaraan Gothenburg.
Atlet putra kedua terjauh setelah Edward adalah Christian Taylor (Amerika Serikat) yang pernah melompat sejauh 18.21 meter pada 27 Agustus 2015 di kejuaraan Beijing.
Atlet putra ketiga yang berhasil melompat dengan jarak lompatan terjauh adalah Kenny Harrison (Amerika Serikat) yang pernah melompat sejauh 18.09 meter pada 27 Juli 1996 di kejuaraan Atlanta.
Sementara itu pada nomor putri, atlet yang mampu mempertahankan rekor terjauh dalam lompat jangkit adalah Inessa Kravest (Ukraina) yang pernah melompat sejauh 15.50 meter pada 10 Agustus 1995 di kejuaraan Gothenburg.
Selanjutnya, atlet putri asal Kameron, Francoise Mbango Etone pernah melompat sejauh 15.39 meter pada 17 Agustus 2008 di kejuaraan Beijing.
Atlet lompat jangkit putri ketiga adalah Tatyana Lebedeva (Rusia) yang pernah melompat sejauh 15.36 meter pada 6 Maret 2004 di kejuaraan Budapest.
Atlet-atlet tersebut pada sementara waktu merupakan para atlet lompat jangkit peringkat atas yang masih bisa mempertahankan gelarnya hingga saat ini, namun demikian, bilamana telah lahir atlet baru yang mampu melompat lebih jauh lagi, tentu peringkat tersebut akan bergeser.
Demikian kiranya seluruh rangkaian informasi tentang lompat jangkit yang bisa kami sajikan dalam artikel ini. Semoga bermanfaat.