Lari Jarak Menengah - Materi kali ini memuat berbagai informasi terkait dengan lari jarak menengah yang dirangkum menjadi 7 poin pembahasan utama mulai dari pengertian lari jarak menengah, nomor lari jarak menengah, start lari jarak menengah, sampai bagaimana teknik lari jarak menengah.
Berbeda dengan lari jarak pendek atau lari jarak jauh, lari jarak menengah adalah salah satu cabang atletik lari dengan nomor 800 meter dan 1500 meter.
Karena lari jarak menengah ini jelas berbeda dalam hal jarak jika dibandingkan dengan lari jarak pendek, maka persiapan dan strategi yang harus dipersiapkan oleh pelarinya juga berbeda.
Dalam lari jarak menengah, pelari tak hanya dituntut untuk bisa berlari dengan cepat, namun harus pandai mengatur energi, nafas dan kecepatannya.
Jika dalam lari jarak pendek pelarinya harus berlari sekencang-kencangnya hingga garis finish, hal ini tidak berlaku dalam lari jarak menengah.
Adakalanya perlari jarak menengah mempertahankan kecepatan larinya dalam beberapa meter dan ada kalanya pelari tersebut menambah kecepatannya hingga maksimal ketika mendekati garis akhir.
Rata-rata, awalan dalam lari jarak menengah para pelari tak mengeluarkan semua tenaganya dan tak langsung berlari dengan kecepatan tinggi dan sedikit demi sedikit mereka menambah kecepatan, mempertahankan kecepatan,dan menambah lagi hingga mencapai garis finish.
via pinterest.com
Sebagaimana telah disinggung di awal, nomor dalam lari jarak menengah ada dua, yakni nomor 800 meter dan nomor 1500 meter.
Meski sepintas tampak berbeda dalam hal jarak, namun sebetulnya teknik, awalan, dan peraturan yang dipergunakan dalam dua jenis lari jarak menengah tersebut juga sedikit berbeda.
Berikut beberapa aturan umum dalam nomor lari jarak menengah
via dailyrepublic.com
Dalam lari jarak menengah, start atau awalan yang dipergunakan adalah start berdiri baik untuk nomor lari 800 meter ataupun 1500 meter.
Yang harus dilakukan oleh atlet untuk jenis start ini adalah berdiri di belakang garis start dan menempatkan tubuhnya pada posisi berikut ini:
via pinterest.com
Dalam lari jarak menengah, setidaknya ada tiga teknik dasar yang harus dikuasai oleh pelari, yakni seperti yang akan dijelaskan berikut ini:
via iaaf.org
Atletik merupakan aktivitas fisik manusia seperti lari, jalan, melompat, dan melempar.
Namun kata atletik ini sendiri diartikan sebagai perlombaan dan tentunya perlombaan yang mengadopsi aktivitas fisik dasar manusia seperti lari dan jalan.
Namun demikian, cabang atletik itu sendiri dibagi menjadi 13, yaitu:
Atletik lari jarak menengah merupakan jenis atletik lari dengan nomor lari 800 meter dan 1500 meter. Perbedaan dari keduanya terletak pada jarak yang harus di tempuh, start/awalan, teknik yang dipergunakan, serta peraturan.
via pinterest.com
Atletik secara umum dan lari pada khususnya, merupakan salah satu jenis olah raga tertua yang diperlombakan.
Tentunya aktivitas dalam atletik itu sendiri berkaitan erat dengan aktivitas dasar manusia, yakni berjalan, berlari, dan melompat sebagai gerakan untuk berpindah tempat. Selebihnya, manusia mulai mengenal aktivitas berburu.
Sebelum ada panah, cara berburu adalah dengan melempar sesuatu kepada binatang buruan. Maka gerakan ini diadopsi menjadi olah raga lempar lembing, lempar cakram dan tolak peluru.
Di sisi lain, aktivitas atletik tersebut merupakan latihan dasar bagi para prajurit masa lalu. Tak jarang latihan tersebut diperlombakan antar prajurit sebagai penyemangat latihan.
Dalam perkembangannya, perlombaan tersebut diminati banyak orang sebagai tontonan yang menarik.
Dari sanalah kemudian atlet lomba tersebut tidak selalu prajurit, namun siapapun yang secara khusus melatih tubuhnya pada bidang tertentu seperti lari, lompat, dan melempar.
Perlu digaris bawahi bahwa kata atlet yang berasal dari kata atletik dalam hal ini merupakan kata yang berasal dari Yunani, athlon, yang bisa diartikan sebagai lomba atau pertandingan.
Maka, kata atlet merupakan istilah yang ditujukan kepada orang yang mengikuti athlon/atletik/perlombaan.
Menurut catatan sejarah, olahraga atletik mulai diperlombakan dalam olimpiade kuno di Yunani pada tahun 776 SM.
Event tersebut berkembang pesat hingga beberapa nama atlet seperti Euralius, Epius, Odysseus, Aias, dan Arganemon tercatat dalam sejarah dalam literatur yang ditulis oleh Humeros dengan judul Illiad.
Nama-nama tersebut merupakan para jawara dalam hal berkuda, berlari, lempar lembing dan lempar cakram. Bahkan gambar Odyssus dan cakramnya diabadikan sebagai simbol atletik dunia.
Untuk lomba lari pada waktu itu di Yunani, dibagi menjadi tiga, yakni Stade atau lari cepat pada jalur lurus sejauh 185 meter dan diselenggarakan dalam stadion.
Diaulos atau lari jarak menengah yang berjarak dua kali dari Stade.
Dan terakhir adalah Dolichos atau lari jauh dengan jarak 7-24 kali Stade yang dilakukan dengan cara mengelilingi stadion.
Sayangnya setelah Yuani runtuh dan Roma berjaya, olah raga atletik mulai surut.
Berkat bangsa romawi yang senang dengan gladiator, maka pertandingan-pertandingan yang disukai masyarakat adalah yang berbau perkelahian baik tangan kosong atau dengan senjata, hidup atau mati.
Namun setelah Romawi runtuh dan kehidupan berkembang semakin modern, olah raga atletik masih eksis meski mengalami nasib pasang dan surut.
Hingga pada tahun 1896 di stadion Panathinaiko, Athena, Olimpiade modern pertama di gelar dan atletik termasuk lari jarak menengah ikut menjadi ajang yang diperlombakan.
Organisasi internasional mengenai atletik dunia yang mencangkup cabang lari itu sendiri dibentuk pada tahun 1912 dengan nama IAAF (International Athletic Amateur Federation).
Di indonesia, atletik mulai dikenal pada masa pemerintahan belanda, yakni pada permulaan tahun 1930.
Atletik ini diperkenalkan dalam lingkup khusus, yakni pendidikan dengan melalui mata pelajaran sekolah. Lambat laun kemudian cabang atletik ini mulai dikenal kalangan luas dan mulai digemari.
Setidaknya telah ada beberapa organisasi atletik bentukan Belanda pada waktu itu, diantaranya adalah NIAU (Nederlands Indische Athletiek Unie), Sumatra Athletiek Bond (SAB), IAC Jakarta, PAS Surabaya, ABA Surakarta dan ISSV Hellas.
Sayangnya setelah Jepang berkuasa, olah raga atletik di indonesia mati suri.
Setelah Indonesia merdeka, cabang atletik ini hidup kembali setelah dibentuk Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI) pada tahun 1946.
Sekian tahun kemudian, atletik semakin berkibar setelah dibentuk Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) pada tahun 1950 di Semarang.
via bostonherald.com
Ada dua jenis aba-aba dalam lari jarak menengah, yakni ‘bersiap’/’on your mark’ dan’ya’ atau dengan suara letusan pistol.
Hal ini tentu berbeda dengan aba-aba dalam lari jarak pendek, yakni ‘bersedia’, ‘siap, dan ‘ya’ atau dengan suara letusan pistol.
Pada aba-aba ini, pelari telah berada dan berdiri pada tempat yang disediakan, yakni dibelakang garis start.
Setelah itu pelari menempatkan posisi kakinya, kedua kaki dibuka selebar bahu, kaki depan merupakan kaki terkuat dan kaki satunya berada dibelakang.
Kaki belakang berjinjit atau ditopang dengan tumit dan jari-jari kaki, sementara kaki depan menapak sempurna dengan telapak kaki.
Badan dicondongkan agak kedepan dan posisi tangan disesuaikan dengan gestur tubuh yang telah terbentuk.
Pada aba-aba ini, pelari mulai berlari hingga menuju garis finish.
Demikianlah beberapa informasi yang dapat kami sajikan dalam tetang lari jarak menengah. Semoga bermanfaat!