Jika kamu kesulitan menemukan contoh recount text yang segar dan menarik, maka tak salah jika kamu membaca artikel ini.
Kamu akan menemukan 23 contoh recount text dengan berbagai jenis dan tema seperti misalnya recount text holiday (liburan), recount text pendek dan singkat, recount text tentang lebaran dan masih banyak lagi.
Semua contoh recount text yang kami sajikan lengkap beserta arti dan terjemahan dalam bahasa indonesia.
Selain itu terdapat juga pembahasan tentang apa itu recount text, ciri-cirinya, macam-macamnya dan strukturnya.
Apa sih pengertian dari recount text?
Pengertian recount text adalah salah satu bentuk teks yang menceritakan kisah-kisah di masa lampau baik pengalaman pribadi, pengalaman kelompok, atau segala event-event tertentu yang ditulis dalam bahasa inggris.
Dalam bahasa Indonesia atau konteks tulisan berbahasa indonesia, jenis teks recount ini bisa di setarakan dengan catatan pribadi seperti misalnya catatan harian atau catatan observasi yang fungsinya lebih sebagai peningat.
Terdapat 4 ciri-ciri recount text yaitu:
Secara umum terdapat 4 macam jenis recount text yaitu:
Personal recount text adalah jenis recount text yang menceritakan pengalaman pribadi si penulis seperti pengalaman liburan, pengalaman di sekolah atau bahkan pengalaman tak terlupakan yang membuat kita terus mengingat kejadian tersebut.
Imaginative recount text adalah jenis recount text yang menceritakan imaginasi penulis tentang suatu hal dan dituliskan dalam bentuk past tense. Pada pembahasan di bawah, kami memberikan contoh imaginative recount text dengan judul spiderman. Silahkan dibaca untuk lebih memahaminya.
Factual recount text adalah jenis recount text yang membahas tentang suatu hal yang benar-benar terjadi (fakta) di masa lampau. Dibawah, kami memberikan contoh factual recount tentang titanic.
Historical recount text merupakan jenis recount text yang membahas tentang sejarah baik itu tempat bersejarah maupun benda bersejarah. historical recount text dengan judul borobudur kami tulis untuk memudahkan kamu dalam memahami historical recount text.
Terdapat 3 unsur struktur recount text, yaitu:
Orientation berisi awalan cerita. Bagian ini biasanya menjelaskan tentang latar cerita seperti tempat dan waktu kejadian.
Event berisi inti cerita dari recount text. Bagian ini menjelaskan kejadian secara berurutan dari kejadian A ke kejadin B.
Reorientation berisi pengulangan dan penutup jalannya cerita.
Nah untuk lebih jelasnya, langsung saja kita simak contoh-contoh berikut ini yuk!
Dengan membaca 23 contoh dengan berbagai tema ini, tentu kamu sudah bisa langsung paham tentang recount text beserta seluk beluk penulisannya.
via awwgie.wordpress.com
Last week I went to the theatre. It was the only theatre at my town.
I had 1 free ticket to watch a movie.
I had no idea about the movie I would like to watch and I did not know the schedule of that theatre. So that, I just wanted to come and see if there was any good movie.
I parked my motorcycle at the parking area and I walked slowly at the hall of the theatre.
I took my ticket on my wallet and go to the information section to ask about how to use the ticket that day.
Unfortunately, I missed it. The ticket was already expired 2 days before.
I went home and I was very disappointed about that.
# # # # #
Minggu lalu aku pergi ke bioskop. Bioskop itu merupakan satu-satunya bioskop yang ada di kotaku.
Aku memiliki satu tiket gratis untuk menonton satu judul film.
Aku tidak tahu film apa yang akan aku tonton dan aku sama sekali tidak tahu jadwal film yang akan ditayangkan di bioskop itu. Maka dari itulah, aku hanya ingin datang saja dan melihat-lihat jikalau ada film yang bagus.
Aku memarkir motorku di area parkir lalu berjalan perlahan di hall bioskop itu.
Aku keluarkan tiketku dari dalam dompet lalu pergi menuju ke bagian informasi untuk menanyakan penggunaan tiket tersebut.
Sayang sekali, aku melewatkan kesempatan tersebut. Tiketku telah hangus sejak dua hari sebelumnya.
Aku pulang ke rumah dan sangat kecewa dengan kejadian itu.
# # # # #
via pinterest.com
Three days ago, I went to the traditional market to buy some fruits and vegetables.
In that market, I saw an accident, there was a thief beaten by a lot of people. It was so terrible. I didn’t want to take closer and see.
A few minutes later, police came and took him.
I asked to the fruit seller what had happened actually and she said that the thief tried to steal someone’s wallet but he was unlucky.
Someone saw him and shouted loudly and suddenly some people roughed him up hardly.
It was a pity event and I hoped it would never happen again.
# # # # #
Tiga hari yang lalu aku pergi ke pasar tradisional untuk membeli beberapa buah-buahan dan sayuran.
Di pasar tersebut aku melihat kejadian suatu musibah, seorang pencuri dihajar masa. Peristiwa itu sangat mengerikan. Aku tidak ingin pergi mendekat untuk melihatnya.
Beberapa menit kemudian polisi datang dan mengamankan pencuri itu.
Aku bertanya pada penjual buah tentang peristiwa itu dan penjual tersebut menjelaskan kalau ada pencuri yang mencoba mencuri dompet seseorang dan ia tidak beruntung.
Seseorang melihat aksinya lalu berteriak kencang dan tiba-tiba beberapa orang menghajar pencuri tersebut hingga babak belur.
Peristiwa itu sungguh menyedihkan dan aku berharap hal semacam itu tak akan terulang lagi.
# # # # #
via unycommunity.com
Two days ago I went to the Merapi Mountain. It was the first time I climbed the mountain. I did it with some of my friends.
We start climbing at 8 p.m. It was so dark and we only used flashlight to get the way.
I felt no worry because all of my friends were professional climber. I just followed their instruction.
We climbed slowly and enjoy the night there.
After 7 hours walking in the dark, we could reach the top of the mountain. It was at 3 a.m. early in the morning.
We were not alone. There were a lot of people who reached that top before us.
We waited the sun rises by cooking some food and making some hot drink to get back our energy. We sang some songs together, shared stories and got acquainted with people there.
After seeing the sun raised, we had to go back home. Getting down the mountain was not as hard as the climbing process because we only spent a few energy and time even we had to be more careful to do this process.
However, it was great experience i had ever done so far.
After all, that was my great experience I had ever have.
# # # # #
Dua hari yang lalu aku pergi ke gunung Merapi. Itu merupakan pertamakalinya aku akan melakukan pendakian gunung. Aku melakukannya bersama dengan teman-temanku.
Kami mulai melakukan pendakian pada pukul 8 malam. Situasi sangat gelap gulita dan kami hanya menggunakan lampu senter untuk mencari jalur pendakian.
Aku tidak merasa khawatir karena teman-temanku merupakan para pendaki profesional. Aku hanya tinggal mengikuti instruksi mereka saja.
Kami mendaki perlahan-lahan dan menikmati waktu kami di sana.
Setelah 7 jam perjalanan naik, akhirnya kami sampai di puncak gunung. Jam menunjukkan pukul 3 pagi.
Ternyata kami tidak sendirian. Banyak orang yang ternyata sudah sampai di puncak gunung sebelum kami datang.
Kami menunggu matahari terbut sambil memasak makanan dan membuat minuman hangat untuk mengembalikan tenaga kami. Kami juga bernyanyi bersama, bertukar cerita serta berkenalan dengan orang-orang baru di sana.
Setelah menikmati matahari terbit, kami harus segera pulang. Turun gunung tidak secapek pendakian, kami hanya butuh sedikit tenaga dan waktu namun kami harus melakukannya dengan hati-hati.
Bagaimanapun juga, pengalaman tersebut merupakan pengalaman mengesankan yang pernah aku alami sejauh ini.
Selebihnya, pengalaman tersebut merupakan pengalaman hebat yang pernah aku alami.
# # # # #
via pinterest.com
Yesterday l was going to the lake. It was the nice time for fishing because I had no work to do.
I wake earlier at the morning then I went to the market place to buy some shrimps which I used for fishing bait. After that, I went to the lake to start fishing.
At that lake, I looked for the best point to fish. I went to the place under the big tree at the bank of the lake.
I threw my hook as far as I can then I wait for the fish eating my bait. 30 minutes left and finally there was a fish ate my bait. It was the first big enough fish that I got.
I got 10 big fish and 3 small fish at that day. I was so happy.
I would cook that fish at home and then I would call my friends to come to my home then we would have a small party.
But I was not lucky enough because on the way home I saw a beggar. He was an old poor beggar.
I gave all of my fish to him and I wish he would be happy getting that fish. Perhaps he could sell them at the market and get some money to buy some food.
Even I did not have any fish after that, I was so happy because I could help people.
# # # # #
Kemarin aku pergi ke Danau. Hari itu merupakan hari yang tepat untuk memancing karena aku sedang libur kerja.
Aku bangung pagi-pagi lalu pergi ke pasar untuk membeli beberapa ekor udang yang akan aku gunakan sebagai umpan. Setelah itu, aku menuju ke danau dan mulai memancing.
Di danau itu, aku mencari tempat terbaik untuk memancing. Aku pergi menuju sebuah tempat di bawah pohon besar di tepi danau.
Aku melempar kailku sejauh mungkin lalu menunggu ikan memakan umpanku. 30 menit berlalu dan akhirnya ada seekor ikan yang makan umpanku. Ikan itu merupakan ikan pertamaku yang berukuran lumayan besar.
Aku mendapatkan 10 ekor ikan berukuran besar dan 3 ekor berukuran kecil pada hari itu. Aku sangat senang.
Aku akan memasak ikan-ikan tersebut di rumah lalu aku akan menelfon beberapa temanku agar datang ke rumah dan pesta kecil-kecilan.
Tetapi aku agak kurang beruntung karena di tengah perjalanan pulang aku melihat seorang pengemis. Seorang pengemis tua.
Aku memberikan semua ikan hasil tangkapanku kepada pengemis itu dan aku berharap ia senang menerimanya. Mungkin ia bisa menjual ikan-ikan itu di pasar dan mendapatkan uang untuk membeli makanan.
Meski aku tidak mempunyai ikan setelahnya, aku sangat senang karena aku bisa membantu orang lain.
# # # # #
via pinterest.com
Last year holiday of Lebaran I went to Surabaya visiting my grandmother and grandfather.
I had to go there because the previous holiday I wasn’t there.
I missed them so much because I lived with them when I was a child.
At that time both of my parents had to go to another city to earn money so they left me with my grandma and grandpa.
After graduated from junior high school, I follow my parents living at Jakarta. Since that, I had visited them only at holiday time.
Unfortunately, I didn’t have any ticket of either train and plane so that I went to Surabaya by bus. It was so tiring because the traffic was too crowded and stagnant.
Normally, the trip needs around 24-28 hours but my trip at that time took 40 hours from Jakarta to Surabaya. That made me mad.
The madness and tiredness during the trip had gone after I met my grandma and grandpa. They were looked old. I was so happy knowing them in healthy condition.
# # # # #
Lebaran tahun lalu aku pergi ke Surabaya untuk mengunjungi kakek dan nenekku.
Aku harus pergi ke sana karena lebaran sebelumnya aku tidak bisa berada di sana.
Aku sangat merindukan mereka karena sejak aku kecil aku tinggal bersama mereka.
Waktu itu, kedua orangtuaku harus bekerja ke kota lain sehingga mereka menitipkanku pada kakek dan nenekku.
Setelah lulus SMP aku menyusul kedua orangtuaku tinggal di Jakarta. Sejak saat itu, aku hanya mengunjungi kakek nenekku hanya setiap liburan saja.
Sayang sekali, aku tidak mendapatkan tiket pesawat atau kereta untuk berangkat dan oleh karenanya aku pergi ke Surabaya dengan mengendarai bis umum. Hal itu sangat melelahkan karena jalanan sangat padat dan macet.
Normalnya, perjalanan tersebut hanya membutuhkan waktu sekitar 24-28 jam saja namun karena arus mudik lebaran perjalananku dari Jakarta sampai Surabaya membutuhkan waktu sekitar 40 jam. Hal itu membuatku gila.
Kelelahan dan kegilaan selama perjalanan terobati tatkala aku bertemu dengan kakek dan nenekku. Mereka telah tampak tua. Aku sangat senang karena mereka masih dalam keadaan sehat.
# # # # #
via pinterest.com
That day was August 23, 2016. A week before that day I had been preparing everything. Then, at that day i was ready for my holiday.
At 9 in the morning, I went to the station. The train would arrive at 10 a.m. It took 30 minutes walking from my home to the station. At that station, I bought the ticket to go to Yogyakarta.
It took around 5 hour to go to Yogyakarta from Tulungagung by train.
I arrived in Tugu Station Yogyakarta at 3.15 pm. I had no fix idea about the places at which I would visit. So, I was free to do anything in this city.
At first, I went walking around at Malioboro Street. I saw so many people in this street. Perhaps, they did the same thing as I did, just walking and sometimes stopped at some street marchandise sellers a long that road.
At 6 p.m, i was tired and hungry. I was at Alun-Alun Kidul, the south side of Yogyakarta Palace.
I looked around and find Angkringan, at that place I ordered for a glass of ice tea and ate some Sego Kucing with Sate and also Gorengan.
After eating, I began to think of where I would get the cheap hotel to stay for several days in Yogyakarta.
That was my story which I always remember about my holiday at Yogyakarta.
# # # # #
Hari itu tanggal 23 Agustus 2016. Seminggu sebelumnya, aku telah mempersiapkan segalanya. Dan pada hari itu, aku telah siap untuk berangkat liburan.
Pada pukul 9 pagi aku berangkat ke stasiun. Dari rumah menuju stasuin kurang lebih butuh waktu 30 menit berjalan kaki. Sesampainya di stasiun, aku membeli sebuah tiket untuk pergi ke Yogyakarta.
Perjalanan kereta dari Tulungagung ke Yogyakarta menempuh waktu sekitar 5 jam.
Kereta berhenti di stasiun Tugu Yogyakarta sekitar pukul 3.15 sore hari. Aku tidak punya tujuan pasti untuk tempat-tempat yang akan ku kunjungi. Oleh karena itulah aku bisa merasa bebas untuk bepergian kemanapun di kota ini.
Pertama-tama yang aku lakukan adalah berjalan-jalan di sepanjang Jalan Malioboro. Aku melihat banyak orang di sana. Mungkin mereka juga melakukan hal yang sama seperti yang aku lakukan, yaitu jalan-jalan dan sesekali berhenti di penjual barang kerajinan di sepanjang jalan tersebut.
Pada pukul 6 sore, aku merasa sangat lelah dan lapar. Aku sedang berada di Alun-Alun kidul, sebelah selatan Kraton Yogyakarta.
Aku melihat-lihat ke sekeliling dan menemukan sebuah angkringan. Di angringan tersebut aku memesan segelas es teh dan makan beberapa nasi kucing, sate, serta gorengan.
Setelah makan, aku baru mulai memikirkan untuk mencari hotel murah untuk menginap selama beberapa hari di Yogyakarta.
Itulah kisahku yang akan selalu ku ingat tentang liburanku di Yogyakarta
# # # # #
via pinterest.com
The last holiday i went to my grandma’s home.
Her home is quite awesome, so far away from the city and close to the vegetables farm area. My grandma and grandpa are farmers.
I spent two days there and I did so many interesting things in the farm, helping my grandpa planted vegetables.
At the first day, I learned to plant spinach. What I did was moving out the young spinach from the seeding area to the plantation area.
I thought it was easy, but in fact, it was tiring. I had to move those one by one under the sun. I did that for several hours before launch and continued until afternoon.
In the night, i didn’t want anything except sleeping. I was really tired but it was fun.
I couldn’t wake up in the morning until my grandma knocked at my door. He laughed at me because what I did was not hard actually if compared with the real farmer.
Then, before we went to the farm again, my grandma had prepared for breakfast. After eating I follow my grandpa going to the next field.
We would do daily treatment for the 1 month age spinach. We had to give them enough water and checked if there were any caterpillars and grasshoppers.
At the third day, I had to back home. I was sad to leave my grandma and grandpa. But, that’s fine because the next holiday I would go there and see them again.
# # # # #
Terakhir kali aku liburan, aku berkunjung ke rumah nenek.
Rumahnya cukup keren, jauh dari perkotaan dan sangat dekat dengan area pertanian sayur. Kakek dan nenekku adalah seorang petani.
Aku menghabiskan dua hari menginap di sana dan aku juga melakukan banyak hal menarik di sawah, membantu kakekku menanam sayuran.
Pada hari pertama, aku belajar menanam bayam. Yang aku lakukan adalah memindahkan bibit bayam dari media penyemaian ke area penanaman.
Kukira hal itu mudah dilakukan, ternyata, menanam bibit bayam sangat melelahkan. Aku harus memindahkannya satu persatu dibawah terik matahari yang panas. Aku melakukannya beberapa jam sebelum makan siang, lalu melanjutkannya sampai sore hari.
Pada malam harinya, tak ada yang ingin kulakukan kecuali tidur. Aku sangat lelah namun yang kulakukan sangat menyenangkan.
Aku tidak bisa bangun di pagi harinya sampai nenekku mengetuk pintu. Dia menertawakanku karena yang aku lakukan sebenarnya tidak seberapa jika dibandingkan dengan yang dikerjakan petani sungguhan.
Kemudian, sebelum kami berangkat ke sawah lagi, neneku telah menyiapkan sarapan. Setelah sarapan aku mengikuti kakekku pergi ke sawah berikutnya.
Kami akan melakukan perawatan rutin pada tanaman bayam yang telah berumur satu bulan. Kami menyiraminya dan mengecek jika ada ulat atau belalang.
Di hari ketiga aku harus pulang. Aku merasa sedih karena harus meninggalkan kakek dan nenekku. Tapi tidak apa-apa karena liburan berikutnya aku akan mengunjungi kakek neneku lagi.
# # # # #
via pinterest.com
At last year holiday I didn’t go anywhere.
I just stay at home for the whole month. It was not too bad to spend the holiday at home because I had something to do. I did a small project building a small fishpond at home.
What I need is river sand, cement, and some tools. I choose the middle space of my yard. After that, I made the design.
Anyway, I would like to keep some koi fish at that fishpond, so that I had to make the design as well as I can. I preferred to choose the nature landscape as the model.
I did it alone, day and night. I was so happy to do that.
After two weeks, I finished it. It was a small beautiful fishpond with nature landscape designed.
Before I put on it some koi fish, I fill the water and waited for about two weeks to make sure that the fishpond was free from poison.
Finally, I bought 5 koi fish and keep them at my new fishpond.
It was a nice thing to spend the holiday at home.
# # # # #
Pada waktu liburan tahun lalu aku tidak bepergian.
Aku hanya menghabiskan waktuku di rumah selama satu bulan. Hal itu bukanlah hal buruk karena aku memiliki kegiatan untuk dilakukan. Aku punya proyek kecil membuat kolam ikan di rumah.
Yang aku butuhkan hanyalah pasir bangunan, semen, dan beberapa alat bangunan. Aku memilih bagian tengah dari halaman rumahku untuk dibangun kolam ikan. Setelah itu aku membuat desain.
Rencananya, aku aka memelihara beberapa ekor ikan koi, oleh karena itu aku membuat desain secantik mungkin yang aku bisa. Aku memilih pemandangan alami sebagai model.
Aku mengerjakan proyek itu sendirian, siang dan malam. Aku sangat senang melakukannya.
Aku menyelesaikannya dalam waktu dua minggu. Akhirnya aku memiliki kolam ikan dengan desain pemandangan alami.
Sebelum aku memasukkan beberapa koi ke dalam kolam itu, terlebih dahulu aku mengisinya dengan air dan menunggunya selama dua minggu untuk memastikan bahwa air tersebut benar-benar bebas dari racun.
Dan pada tahap terakhir, aku membeli 5 ekor ikan koi dan memeliharanya dalam kolam ikan baruku.
Hal itu merupakan pengalaman menyenangkan untuk menghabiskan liburan di rumah.
# # # # #
via pinterest.com
The last holiday, I went to the city of Pacitan with some of my friends.
We would stay some night at the unknown beach because we would like to try the experience of being into the wild. We had prepared everything.
We went there by motorcycle. That vehicle was easier for us to pass any kind of road to go to some of the unknown beach along the south side of Pacitan city.
We rode slowly and sometimes stopped for several minutes to enjoy the landscape.
Finally, we arrived at Pacitan. We continued to go to the south just to find any beach.
What we wanted to find was a beach with no tourist there and we found it. It was a beautiful beach with nobody else except us.
We built our tents and prepared small branch for making small fire because we need it to cook.
I loved this beach because I got not only a beautiful place but also a great beach for fishing. I did fishing and got a lot of fishes. We roasted those fishes at the fire we’ve made.
We stayed at that beach for two nights. We had to get back home because we ran out of food. We loved that journey and we would back at the beach next holiday.
# # # # #
Pada liburan yang lalu, aku pergi ke kota Pacitan bersama dengan teman-temanku.
Kami akan tinggal selama beberapa malam pada sebuah pantai yang masih liar karena kami ingin mendapatkan pengalaman berada di alam liar. Kami telah menyiapkan segalanya.
Kami pergi ke sana dengan menggunakan motor. Kendaraan tersebut memudahkan kami untuk melewati berbagai jenis jalan untuk menuju pantai liar di sepanjang sisi selatan kota pacitan.
Kami berkendara pelan sambil beberapa kali berhenti untuk menikmati pemandangan alam.
Akhirnya, kami sampai di Pacitan. Kami melanjutkan perjalanan menuju ke arah selatan untuk menemukan pantai.
Yang kami inginkan adalah sebuah pantai yang sepi dan tak dikunjungi turis dan kami berhasil menemukannya. Pantai itu sangat indah dan sepi, tak ada pengunjung lain selain kami.
Kami membangun tenda dan menyiapkan ranting-ranting pohon untuk menyalakan api karena kami membutuhkannya untuk memasak.
Aku sangat menyukai pantai ini karena yang aku dapatkan tak hanya keindahan panoramanya tapi juga sebuah pantai keren untuk memancing. Aku memancing dan mendapatkan banyak ikan. Kami membakar ikan-ikan tersebut dengan api yang telah kami buat.
Kami tinggal di pantai tersebut selama dua malam. Kami harus kembali pulang karena persediaan makanan kami telah habis. Kami sangat menyukai petualagan itu dan kami akan kembali lagi pada liburan berikutnya.
# # # # #
via pinterest.com
Last week we went to our parents’ house at Trenggalek.
We went there by the train started from Yogyakarta and stopped at Tulungagung station. There is no train station at Trenggalek. Therefore after arrived at Tulungagung we continued our vacation by bus to go to Trenggalek.
We was so happy because we did not visit there yet for a long time. We stayed there for three days and we had a plane to go to some tourism place.
The most interesting thing from our vacation that time was at the second day we visited Lawa cave.
Lawa is Javanese terms which means cave bat and that is true that the cave is the home for thousand bats.
We went there with the whole family so that the trip was so fun. My grandma was 80 and she was so excited and still powerful to go inside the cave.
We could find a river in that cave and the water was so cold. To go deeper inside the cave we need light so we rented a lamp and hire a guide for our safety.
After 4 hours explored the cave, we felt tired and we went out. At the outside of the cave then we searched for the local restaurant and had a nice launch.
That was so very interesting family holiday we had done together.
# # # # #
Minggu yang lalu kami pergi mengunjungi orang tua kami di Trenggalek.
Kami berangkat dari Yogyakarta dengan menggunakan kereta api dan berhenti di kota Tulungagung. Tidak ada stasiun kereta di Trenggalek dan oleh karena itulah setelah kami tiba di Tulungagung kami melanjutkan perjalanan dengan menggunakan bus.
Kami sangat senang karena sudah sangat lami kami tidak berkunjung ke sana. Kami tinggal di sana selama tiga hari dan kami telah menyusun rencana untuk bepergian ke beberapa tempat wisata.
Hal yang paling menarik dari liburan kami adalah pada hari kedua kami pergi ke goa Lawa.
Lawa merupakan bahasa jawa yang artinya adalah kelelawar dan memang benar bahwa goa tersebut merupakan rumah bagi ribuan kelelawar.
Kami pergi kesana bersama seluruh anggota keluarga. Nenekku yang berumur 80 tahun tampak sangat bersemangat dan masih kuat untuk menelusuri ke dalam goa.
Kami mendapati sebuah sungai di dalam goa dan airnya sangat dingin. Untuk menjelajah ke dalam goa, kami membutuhkan lampu penerangan dan kamipun menyewanya serta menyewa seorang pemandu demi keselamatan kami semua.
Setelah 4 jam menjelajahi goa, kami sangat lelah dan akhirnya keluar dari goa itu. Sesampainya di luar, kami mencari restoran lokal dan menikmati makan siang yang enak.
Liburan tersebut merupakan liburan kami sekeluarga yang sangat menyenangkan yang telah kami alami bersama-sama.
# # # # #
via indonesia.travel
It was Sunday in the last December 2016.
We all had finished our project and that was the time to celebrate. We went to Parangtritis beach. We were 6 and we got there driving a car. We rent a car for a day.
Actually there was nothing special from Parangtritis beach because we had already there for many times. But the beach was the reminder that we had a hard memory. Yes, our friend had gone and never would back.
The purpose of our day off in Parangtritis beach was to pray for our missing friend.
We started at early in the morning to go there. We only needed 45 minutes because the traffic was not too crowded. We brought some flowers to be sunk at the sea.
Soon after we arrived at the beach we took our flowers and brought those at the bank of the beach. We pried deeply and put the flowers into the water. Sadly we saw them slowly going to the middle of the sea and disappeared.
It was a celebration for our successful project and also the celebration for the loss of our friend who was the leader of our team for that project.
# # # # #
Hari itu adalah hari minggu terakhir pada bulan desember 2016.
Kami telah menyelesaikan proyek kami dan hari itu merupakan waktu untuk merayakannya. Kami pergi ke pantai Parangtritis. Kami hanya berenam dan kami pergi ke sana dengan mengendarai sebuah mobil. Kami telah menyewa mobil untuk sehari.
Sebenarnya tidak ada yang spesial dari pantai Parangtritis karena kami terlalu sering pergi kesana. Namun pantai itu merupakan pengingat atas kenangan yang pahit. Ya, sahabat kami telah hilang selamanya dan tidak akan pernah kembali lagi.
Tujuan kami menghabiskan waktu luang kami di pantai Parangtritis adalah untuk mendoakan sahabat kami yang telah hilang.
Kami berangkat subuh dan kami hanya butuh waktu 45 menit untuk menuju ke sana karena jalanan masih sepi. Kami membawa karangan bunga untuk kami larung ke laut.
Sesampainya di sana kami langsung membawa karangan bunga kami ke tepi pantai. Kami berdoa dalam hati lalu kemudian meletakkan karangan bunga itu di air laut. Dengan sedih kami melihat karangan bunga itu pelan-pelan terbawa ombak ke tengah laut dan akhirnya menghilang.
Liburan ini merupakan perayaan atas suksesnya proyek kami sekaligus merupakan peringatan untuk hilangnya sahabat kami yang adalah ketua tim dari proyek yang kami kerjakan.
# # # # #
via pinterest.com
What I love most in school is holiday time.
I spent my last holiday time visiting my uncle’s home at Malang. I stayed there for 5 days and during that day I visited some tourism places.
The most favourite place for me when I was at Malang was Jatim Park II. I loved it because I am an animal lover.
The place is located at Jl. Oro-Oro Ombo no 9, Batu, East Java. It took 20 minutes from my uncle’s home by riding motor cycle.
The ticket to enjoy the whole part of the park which are animal museum, secret zoo and eco green park is only 90.000 rupiahs. That’s not too expensive for the pleasure I got.
At first I entered the eco green park because this area is closed at 4 p.m. the next was animal museum which has a huge dinosaur’s replica and the last was secret zoo, the most pleasurable place for me.
Unfortunately, the time was over before I could see the whole part of secret zoo.
Therefore, the next day I went there again for one area only, that was the secret zoo. I could enjoy any kinds of animals around the world which I never seen some of them before.
It was a very nice school holiday that I spent at Malang and Batu city
# # # # #
Yang paling aku sukai pada sekolah adalah saat liburan.
Aku menghabiskan liburanku musim lalu untuk mengunjungi rumah pamanku yang berada di kota Malang. Aku tinggal di sana selama 5 hari dan dalam waktu itu aku mengunjungi berbagai jenis tempat wisata.
Tempat yang paling aku sukai ketika aku berada di Malang adalah the Jatim Park 2. Aku menyukainya karena aku pecinta binatang.
Tempat itu berada di Jl. Oro-Oro Ombo no 9, Batu, Jawa Timur. Untuk pergi ke sana dengan naik motor dari rumah pamanku membutuhkan waktu sekitar 20 menit.
Tiket masuk untuk menikmati semua wahana taman wisata itu, yakni museum binatang, secreet zoo dan eco green park hanya Rp 90.000. Tidak terlalu mahal untuk kesenangan yang aku dapatkan di sana.
Area wisata pertama yang kukunjungi adalah eco green park karena wahan ini tutup jam 4 sore, selanjutnya adalah musium binatang yang memiliki replika dinosaurus raksasa, dan terakhir adalah secreet zoo yang menjadi tempat paling menyenangkan bagiku.
Sayangnya, waktu telah habis sebelum aku sempat menikmati semua area di secreet zoo.
Oleh karena itu keesokan harinya aku berkunjung sekali lagi ke sana khusus untuk menjelajahi secreet zoo saja. Aku bisa menikmati segala jenis binatang dari seluruh dunia yang belum pernah aku lihat sebelumnya.
Liburan tersebut merupakan liburan sekolah yang menyenangkan yang kualami di kota Malang dan Batu.
# # # # #
via twitter.com
I had a very kind teacher at senior high school. He was math teacher. He was never angry at class even the students were lazy doing the homework. He always taught slowly so that we could have good understanding.
One day when I was at third grade, we all got bad news. Our best teacher passed away because of cancer in his head.
We were so sad. There was no class that day. All teachers and students went to mourn and gave our last honour to him at the funerary event. We all were crying. We all were praying for him.
He left us forever but leaved a good knowledge for us to learn math in a good way. Thanks for him, for his kindness and wisdom as our teacher and also our father.
# # # # #
Aku mempunyai seorang guru yang baik hati di SMA. Beliau adalah seorang guru matematika. Beliau tak pernah marah di kelas meski kami semua merupakan murid-murid yang malas mengerjakan pekerjaan rumah. Beliau selalu mengajar dengan perlahan sehingga kami bisa memiliki pemahaman yang baik.
Suatu hari ketika aku telah duduk di kelas tiga, kami semua mendapatkan kabar buruk. Guru terbaik kami telah meninggal dunia karena penyakit kanker di kepalanya.
Kami semua sangat berduka. Tak ada kelas pada hari itu. semua guru dan murid datang melayat dan memberikan penghormatan terakhir pada acara penguburannya. Kami semua menangis. Kami semua berdoa untuknya.
Beliau telah meninggalkan kami untuk selamanya sekaligus mewariskan sebuah pengetahuan yang baik bagi kami untuk belajar matematika dengan cara yang baik. Terimakasih kepadanya atas segala kebaikan dan kebijaksanaan sebagai guru sekaligus ayah bagi kami semua
# # # # #
via pinterest.com
One of my favourite things in Junior High School was camping.
Once a mount my school held a routine extracurricular that was camping at some mountain or camping field in my town. Usually the event was at first Saturday night in a month.
One day at the camping time, we all gathered at the school first before we went together at the camping area.
We were grouped in teams and each team has its own tent. We went to the camping area by bus.
At the afternoon around 4 pm we had already been there. We built our own tent before we continue the activities.
After building the tent, bathing, and having a break, we start the rundown of the activities.
One thing I love most was the activity of Jerit Malam (nightmare training). It was held at 10 pm until 1 am in the morning.
We all, every team, were scattered into the jungle to find the letters in a bottle. The camping committees had prepared something to frighten us by wearing ghost or zombie costume and chased after us.
Anyway, I was never afraid of that but I was so happy seeing some of my friends screaming and running. I laughed loudly at that event because I think both of the ghost and the victims were totally funny.
The ghost or the zombie never frightened us who were not afraid, but they will run after them who were too afraid.
That was so fun experience that I had in Junior High School
# # # # #
Salah satu favoritku di SMP adalah kemping.
Sebulan sekali sekolahku mengadakan ekstrakurikuler rutin, yakni kemping yang diselenggarakan di pegunungan atau bumi perkemahan di kota kami. Biasanya, acara tersebut diadakan pada hari sabtu pertama tiap bulan.
Suatu hari pada acara kemping, kami semua berkumpul terlebih dahulu di sekolah sebelum kami berangkat bersama-sama ke tempat kemping.
Kami semua dikelompokkan ke dalam beberapa tim dan masing-masing tim akan mendapatkan satu buah tenda. Kami berangkat ke tempat kemping dengan menggunakan bus.
Sekitar pukul 4 sore kami sudah sampai di sana. Kami mendirikan tenda kami masing-masing sebelum akhirnya melanjutkan aktivitas lainnya.
Setelah kami selesai mendirikan tenda, mandi dan istirahat, kami melanjutkan ke agenda acara.
Salah satu acara yang paling aku sukai adalah Jerit Malam. Acara itu berlangsung dari jam 10 malam hingga jam 1 dini hari.
Kami semua, setiap tim, di lepas di dalam hutan dengan misi mencari surat dalam botol. Panitia kemping telah mempersiapkan sesuatu untuk menakut-nakuti kami seperti misalnya dengan mengenakan pakaian hantu atau zombie lalu mengejar kami semua.
Aku tidak pernah takut dengan hal itu dan justru aku malah senang melihat teman-temanku berteriak ketakutan. Aku tertawa terbahak-bahak selama acara tersebut karena menurutku baik yang menakut-nakuti dan yang ditakut-takuti semuanya tampak lucu.
Para hantu dan zombi itu tidak akan menakuti kami yang tidak takut, sebaliknya, mereka akan mengejar siapapun yang tampak ketakutan.
Pengalaman tersebut merupakan pengalaman meyenangkan yang aku miliki sewaktu di SMP.
# # # # #
via pinterest.com
I had a silly experience when I was at senior high school.
One day I was absent from English class. I felt bored with the teacher that never innovated his way of teaching.
I knew he was too old and soon would be retired from his duty. He often forgot what he had done for the class.
For example, he repeated last week lesson and he never remember who the members of the class were.
That’s became my opportunity to left the class as he would never remember it. I was absent at that day class and spent the time by eating at school canteen. I take the sit near the window.
When I enjoy my food, i did not know that the English teacher also left the class and eat at the same school canteen.
I can remember his voice ordering some food and drink and finally I knew that he was coming and sitting behind me.
Actually I was afraid if he recognized me. There were only me and him who were eating at that canteen.
Of course he greeted me, “You don’t have any class?”
and I replied, “No sir, the teacher was absent so that I’m here to have breakfast.”
Then he replied too, “Good answer boy, I know you should at my class right now. I never forget my students actually and I always repeat that boring lesson because that’s the only way for students like you and your friends to be able to remember that better.”
“I’m coming here is for one purpose, to ask you back to class because you never come to my class for several weeks. I’m afraid you will miss the examination.”
I was really embarrassed at that moment and after that I never absent in his class.
# # # # #
Aku punya pengalaman bodoh ketika aku masih SMA.
Suatu hari aku membolos pelajaran bahasa Inggris. Aku merasa bosan dengan gurunya yang tak pernah menginovasi caranya mengajar.
Aku maklum bahwa dia terlalu tua dan sebentar lagi akan pensiun. Dia seringkali lupa dengan apa yang telah ia kerjakan di kelas.
Sebagai contoh, dia sering sekali mengulang pelajaran minggu sebelumnya dan ia tak pernah hafal siapa saja muridnya di kelas tersebut.
Hal itu menjadi kesempatanku untuk meninggalkan kelas karena ia tak akan ingat. Aku membolos pada hari itu dan menghabiska waktuku untuk mencari makanan di kantin. Aku duduk di dekat jendela.
Ketika aku sedang asik menikmati makananku, aku tidak tahu kalau pak guru bahasa Inggris itu juga meninggalkan kelas dan mencari makanan di kantin yang sama dengan yang sedang aku singgahi.
Aku hafal suaranya ketika ia sedang memesan makanan dan minuman dan akhirnya aku tahu kalau ia datang dan duduk di belakangku.
Sebetulnya aku khawatir kalau ia mengenaliku. Hanya ada aku dan dia yang sedang makan di kantin.
Tentu ia menyapaku, “Kamu tidak ada kelas?”
dan aku menjawab, “Tidak ada pak, jam kosong, makanya saya sarapan ke sini.”
Lalu ia juga mebalas, “Jawaban bagus, nak, aku tahu kamu seharusnya berada di kelasku sekarang. Sebenarnya aku tidak pernah lupa dengan murid-muridku dan aku selalu mengulang pelajaran yang membosankan itu karena itulah satu-satunya cara agar siswa seperti kamu dan teman-temanmu itu bisa hafal pelajaran itu.”
“Aku datang ke sini dengan satu tujuan, untuk mengajakmu kembali ke kelas karena kamu tidak pernah masuk selama beberapa minggu. Aku khawatir kalau kamu nanti tidak lulus ujian.”
Aku sangat malu pada saat itu dan setelahnya aku tidak pernah membolos pada waktu ia mengajar.
# # # # #
via pinterest.com
One day on the afternoon during my childhood I went to the river with my friends.
We lived at the small village and at the village like that any places such as river, yard, farm and garden were the most enjoyable place to play together.
At the dry season, usually we played kites, fishing, or swimming at the river.
And that day was the day for swimming at the river because the day before we had already played kites.
It was actually a terrible day. We were swimming at the wrong place that was the place for the sand mining area. That place was dangerous for children like us because the depth and the stream were unpredictable.
We did not recognize the danger of that area. We swam happily because at that area we could find some small boats that were used for mining.
Of course, we used the boats to play also. We were 8 children swimming at the dangerous place.
At first we did not know that there was something wrong happened, we were still playing and swimming happily until the afternoon almost over.
Because we had been there for more than two hours, we felt cold and stopped playing.
We wore our cloth and finally we recognized that one of us was disappeared. We began to be panic and afraid.
We called people who was still at the mining area and told them that our friend had gone. That people was also panic and angry and they quickly began to look for our friend together.
Many people explored the whole area to find our friend.
3 hours left and the result was nothing.
The sky turned dark and finally they stopped the searching and would continue it tomorrow at the same location and also at the dam of the river.
Unfortunately, the people of our village and the mining area could not find him.
We were so afraid of that accident and we would never do the same thing at that river again.
# # # # #
Pada suatu sore hari sewaktu aku masih kanak-kanak, aku pergi ke sungai bersama dengan teman-temanku.
Kami tinggal di sebuah desa kecil dan di desa seperti itu beberapa tempat seperti sungai, lapangan, sawah dan kebun merupakan tempat bermain yang menyenangkan.
Pada musim kemarau biasanya kami bermain layang-layang, memancing atau berenang di sungai.
Hari itu merupakan hari untuk berenang di sungai karena pada hari sebelumnya kami telah bermain layang-layang.
Hari itu sebenarnya merupakan hari yang naas. Kami berenang di tempat yang salah, yakni tempat untuk menambang pasir. Tempat itu sangat berbahaya bagi anak-abak seusia kami karena kedalaman dan arus sungai di area itu tidak bisa diprediksi.
Kami tidak tahu akan bahayanya tempat tersebut. Kami berenang dengan gembira karena pada area itu juga terdapat beberapa perahu kecil yang digunakan untuk menambang pasir.
Tentu saja kami menggunakan perahu-perahu tersebut untuk bermain. Kami berjumlah 8 anak dan sedang bermain di daerah yang sangat berbahaya.
Mula-mula kami tidak tahu kalau sesuatu telah terjadi, kami tetap melanjutkan bermain dan berenang hingga sore hari hampir berakhir.
Karena kami telah berenang di sana selama lebih dari dua jam, kami akhirnya kedinginan dan memutuskan untuk berhenti bermain.
Kami segera mengenakan pakaian kami dan akhirnya kami menyadari kalau salah satu dari kami telah hilang. Kami mulai panik dan takut.
Kami memanggil orang-orang yang masih berada di area penambangan dan mengatakan kepada mereka kalau teman kami hilang. Orang-orang itu juga panik dan marah dan segera mulai mencari teman kami bersama-sama.
Banyak orang yang menjelajah seluruh area untuk menemukan teman kami.
3 jam berlalu dan hasilnya nihil.
Langit telah berubah menjadi gelap dan akhirnya mereka menghentikan pencarian dan akan melanjutkannya esok hari di tempat yang sama dan di bendungan sungai.
Sayangnya orang-orang di desa kami dan di penambangan tidak bisa menemukannya.
Kami sangat takut atas peristiwa itu dan kami tidak akan pernah lagi mengulang hal yang sama di sungai itu.
# # # # #
via twitter.com
It was rainy season at that time and I was at the city garden. An hour before was raining. I could find some puddles at the floor I stepped. It was cold and fortunately I wore jacket.
I guessed it was more than 11 p.m. The city garden was quiet and only a few people were there including some street sellers who were waiting for someone coming and buy something or perhaps they just waited the right time to go home.
I sit at a bench, pulled out a cigarette and burned it. I took a deep breath of smoke and looking around.
I could see some couple of people sitting at their own bench, somebody looked at his handphone closely, and also a young woman in a white dress sitting alone and stared at somewhere with sad eyes.
And what did I do sitting alone there? That was my habit when I was having a lot of things in my mind. I just wanted to be alone for some couple of hours and then went back home.
I get my phone and read some notifications. I did not recognize that somebody approached me.
I turned my head and I was little bit startled, the young woman in a white dress had already sat beside me. I could smell a nice perfume and no doubt it was her fragrant.
I was clumsy for a while and I didn’t know what to do whether to say something or just keep silent looking at my phone.
She asked permission to sit at my bench and I pleased her even she had already sat there before asking permission.
I had a bad feeling of her at first because I imagined that she would robe me because she was the member of a gangster who waited for their victim. But, she just borrowed my lighter and she burned her cigarette.
I was really nervous at that time. I didn’t know why, but i felt eerie. Her smell and her appearance were so strange even she looked beautiful.
I wanted to smoke again so that I pull out my cigarette but it was fallen down. I took it and while doing that I made a sidelong glance toward her and i was really shocked because she was disappeared and left her flame cigarette at the bench.
I looked around and suddenly the city garden was so quiet and empty. Nobody was there. I looked at my watch and it was at 3 a.m.
That was my nightmare personal experience that I never told before.
# # # # #
Waktu itu adalah musim hujan dan aku sedang berada di taman kota. Hujan baru saja reda satu jam sebelumnya. Aku masih bisa mendapati beberapa genangan air di lantai. Udara sangat dingin dan untungnya aku mengenakan jaket.
Kurasa waktu telah menunjukkan lebih dari pukul 11 malam. Taman kota itu telah sepi dan hanya ada beberapa orang saja yang masih ada di sana termasuk para penjual kaki lima yang masih menunggu seseorang datang dan membeli sesuatu atau mereka mungkin hanya menunggu waktu yang tepat untuk pulang ke rumah.
Aku duduk di bangku taman, kukeluarkan sebatang rokok dan aku menyulutnya. Aku menghirup asap rokok dalam-dalam dan aku melihat ke sekeliling.
Ada beberapa pasang orang duduk-duduk di bangku mereka masing-masing, seseorang yang sedang asik dengan handphonenya, dan juga ada seorang perempuan berbaju putih duduk sendirian dan menatap jauh ke suatu arah dengan tatapan sedih.
Lantas apa yang aku lakukan di sini? Ini merupakan kebiasaanku ketika aku punya banyak pikiran. Aku hanya ingin sendirian selama beberapa jam lalu kembali pulang ke rumah.
Aku mengambil handphoneku dan membaca beberapa notifikasi. Aku tidak menyadari kalau ada seseorang yang tengah mendekatiku.
Aku menoleh dan sedikit kaget karena perempuan berbaju putih tadi telah duduk di sebelahku. Aku mencium aroma wangi dan tentu aroma itu berasal dari perempuan itu.
Aku merasa kikuk selama beberapa saat dan aku masih belum tahu apakah aku akan menyapanya atau hanya diam saja dan memainkan handphoneku.
Dia kemudian meminta izin untuk duduk di bangkuku dan aku mempersilahkannya meski ia telah duduk bahkan sebelum permisi.
Mula-mula aku berperasangka buruk padanya karena aku berimajinasi kalau perempuan itu akan merampokku karena ia adalah anggota gengster yang sedang menunggu mangsanya. Namun, ia hanya meminjam korek api lalu menyalakan rokoknya.
Aku merasa grogi waktu itu. Entah kenapa aku merasa ngeri. Aroma dan penampilannya tampak ganjil meskipun ia terlihat cantik.
Aku ingin merokok lagi dan kemudian aku mengeluarkan sebatang rokok tapi rokok itu malah jatuh. Aku mengambil rokokku dan sembari melakukannya aku melirik ke arah perempuan itu dan aku benar-benar terkejut karena perempuan itu telah hilang dan hanya meninggalkan rokoknya yang masih menyala di bangkuku.
Aku melihat ke sekeliling namun mendadak taman kota itu telah sepi dan kosong. Tak ada seorangpun di sana. Ku lihat jamku dan waktu telah menunjukkan pukul 3 pagi.
Pengalaman tersebut merupakan pengalaman menyeramkan pribadiku yang belum pernah aku ceritakan.
# # # # #
via pinterest.com
I have a personal experience that I got when I was in Senior high school.
At that time I was a guitarist and I have a band. All of the members were the friends at school.
We all were just amateur player and we made a band just for fun. We never wrote our own song so that we just rearranged some songs that we like to play.
All of the members of the band were man. We ran that band for about 6 mounts. During that time we had performed so many times at the cafe, festivals, or at school when there was farewell party.
One day, our vocalist was sick when we would have a performance. We only had a week to make a decision whether to continue the performance with another vocalist or cancelled it.
Fortunately, we found another vocalist who wanted to join us, a beautiful girl with beautiful voice.
Her coming made our band great. With her voice and her appearance, we were looked like professional band. We were happy but at the same time sad.
What about the previous vocalist? However, he had a great contribution in creating this band.
And what would we decide for the future of the band? Our previous vocalist had recovered from his illness, and the new vocalist was still at our band.
At first we made a new formation using two vocalists and the result was not good.
The quality of the vocal of both was so unequal. The girl had too beautiful voice. Those combinations made us like stupid band but what can we do, we could not fire one of those because of the spirit of the band, friendship forever.
What we afraid had happened, our vocalists got into conflict and they had their own reason to be right. We could not do anything.
Finally, both of them leaved the band. I was so sad about it but what could I do? After that uncomfortable incident, we decided to break up the band.
Since that, we could still meet each other as a friend but we never talk about band anymore.
# # # # #
Aku memiliki sebuah pengalaman personal yang aku dapatkan ketika aku masih SMA.
Waktu itu aku adalah seorang gitaris dan aku memiliki sebuah band. Semua anggota band adalah temanku di sekolah.
Kami hanyalah band amatir dan kami membentuk sebuah band hanya untuk bersenang-senang. Kami tak pernah membuat lagu kami sendiri dan hanya mengaransemen ulang lagu-lagu yang kami sukai.
Semua anggota band adalah laki-laki. Kami sudah mulai berjalan selama 6 bulan. Dalam kurun waktu itu, kami pernah manggung di kafe, festifal, atau dalam acara perpisahan sekolah.
Suatu hari, vokalis kami sakit ketika kami akan manggung. Kami hanya memiliki waktu seminggu untuk memutuskan apakah akan lanjut manggung atau membatalkannya.
Untunglah kami menemukan seorang vokalis lain yang mau bergabung dengan kami, seorang cewek cantik dengan suara yang indah.
Kedatangannya membuat band kami jadi tangguh. Dengan kemampuan vokalnya dan penampilannya, band kami tampak seperti band profesional. Kami senang namun juga sedih.
Bagaimana dengan vokalis kami sebelumnya? Bagaimanapun juga ia memiliki kontribusi besar dalam terbentuknya band ini.
Apa yang akan kami putuskan untuk masa depan band kami? Vokalis kami yang lama telah pulih dari sakitnya dan vokalis yang baru masih bergabung dengan band kami.
Mula-mula, kami membuat formasi baru dengan menggunakan dua vokalis namun hasilnya tidaklah bagus.
Kualitas suara kedua vokalis kami sangat jauh berbeda. Vokalis kami yang cewek mempunyai suara yang terlalu bagus. Kombinasi kedua jenis vokal tersebut justru membuat band kami tampak seperti band bodoh namun apalah yang kami bisa lakukan, kami tidak bisa memecat salah satu dari mereka karena spirit dari band kami adalah pertemanan selamanya.
Akhirnya apa yang kami khawatirkan terjadi, kedua vokalis kami jatuh ke dalam konflik dan mereka mempunyai pembenarannya sendiri-sendiri. Kami tidak bisa berbuat apapun.
Akhirnya, kedua teman kami itu keluar dari band. Aku sangat sedih namun apa pula yang bisa aku lakukan? Setelah melewati situasi yang tak menyenangkan tersebut, akhirnya kami membubarkan band kami.
Setelahnya, kami masih bisa bertegur sapa sebagai teman meski kami tak pernah lagi membicarakan soal band.
# # # # #
via pinterest.com
On April 15, 1912, Titanic, one of the British largest and luxurious liners, sank into the North Atlantic Ocean which about 400 miles south of Newfoundland, Canada.
That giant ship which carried 2,200 passengers and crews had struck an iceberg. Two and a half hour later the ship sank into the deep North Atlantic Ocean at 2:20 a.m.
From that tragedy, more than 1,500 people went down in the sinking ship. Some of them froze to death in the icy North Atlantic water and around 700 people (high class woman and children) survived.
Unfortunately that giant luxurious ship was not equipped with much more lifeboats and good emergency procedures so that the victims of that tragedy were more than the half passengers and crews.
That tragedy became popular again some years later after James Cameron directed a movie entitled Titanic in 1997.
The movie that was inspired by the tragedy of the sinking titanic was a fiction story about the members of different social class who meet in that ship and fallen in love. It was the best movie at that year and still remembered by a lot of people around the world until now.
# # # # #
Pada 15 April 1912, Titanic, salah satu kapal pesiar terbesar dan termegah milik Inggris tenggelam di Laut Atlantik Utara yang berjarak sekitar 400 mil dari selatan Newfoundland, Kanada.
Kapal raksasa yang membawa 2.200 penumpang dan kru tersebut menghantam sebuah gunung es. Dua setengah jam setelahnya, kapal tersebut tenggelam di dasar laut Atlantik Utara.
Dari peristiwa tersebut, lebih dari 1500 penumpang tenggelam bersamaan dengan tenggelamnya kapal tersebut. Sebagian dari mereka membeku dalam laut Atlantik Utara yang sangat dingin dan hanya sekitar 700 orang (perempuan dan anak-anak dari kelas atas) yang selamat.
Sayang sekali kapal raksasa mewah tersebut hanya dilengkapi dengan kapal sekoci yang jumlahnya terbatas serta prosedur emergency yang kurang bagus sehingga jumlah korban dari tragedi tersebut lebih dari setengah penumpang kapal beserta para kru.
Tragedi tersebut kembali populer beberapa tahun kemudian setelah James Kameron menyutradarai sebuah film yang berjudul Titanic pada tahun 1997.
Film yang terinspirasi dari tragedi tenggelamnya kapal Titanic tersebut mengkisahkan kisah cinta dua orang dari kelas yang berbeda yang sedang bertemu dalam kapal titanic. Film tersebut sempat menjadi film terbaik pada tahun itu dan masih diingat oleh banyak orang di seluruh dunia hingga saat ini.
# # # # #
via threeplaygrounds.com
Last week I was visiting Borobudur temple. It was a great temple and one of the biggest Buddhist temples in the world.
I had been there for several times and I still love to go there again and again. I know a little bit about the history of the restoration of the Borobudur Temple.
Borobudur temple was built in 9th-century in (now) Magelang city, Central Java, Indonesia.
That temple was built during the reign of Sailendra Dynasty as the symbolic monument retelling the life of Buddha in which people can learn about Buddhist religion.
The temple was design in Javanese Buddhist architecture as the acculturation of Indian and Javanese culture.
Some evidences and theories suggest that Borobudur temple was disappeared during the reign of Hindu kingdoms and Islam in java in 14th-century and the years after it.
It was disappeared because of the eruption of Merapi Mountain that buried most of the surrounding area including Borobudur.
But because of that eruption then the temple was survived and untouchable until in 1814 during the British colonialization, Sir Thomas Stamford Raffles (the British ruler of Java at that time) got information that there was a hill with carved texture.
After that Thomas Stamford Raffles made a project to dig and clear that area and after 2 mounts working the Borobudur temple was appeared.
But of course at that time the face of Borobudur was extremely different from it appearance today.
Since it was found the British government restored that temple and continued by the Dutch government. The largest restoration was undertaken by Indonesian government and UNESCO between 1975 until 1982.
Since that now we can enjoy and learn about the beauty of the Borobudur Temple.
# # # # #
Minggu lalu aku berkunjung ke candi Borobudur. Bangunan itu merupakan sebuah candi yang megah dan merupakan salah satu candi buddha terbesar di dunia.
Aku telah berkunjung ke sana beberapa kali dan aku masih ingin pergi ke sana lagi dan lagi. Aku tahu sedikit mengenai sejarah restorasi candi Borobudur.
Candi Borobudur di bangun pada abad ke 9 di daerah (pada saat ini bernama) Magelang, Jawa Tengah, Indonesia.
Candi tersebut di bangun pada masa kejayaan dinasti Sailendra sebagai monumen simbolik yang menceritakan kisah perjalanan hidup sang Buddha sekaligus sebagai monumen agar orang bisa mempelajari tentang Buddha.
Candi tersebut di bangun dengan desain arsitek buddha a la Jawa sebagai akulturasi dari budaya India dan Jawa.
Beberapa bukti sejarah dan teori menyatakan bahwa candi Borobudur sempat menghilang semasa kekuasaan kerajaan Hindu dan Islam pada abad ke 14 dan setelahnya.
Candi tersebut menghilang karena tertimbun material letusan gunung Merapi yang juga telah mengubur beberapa wilayah di sekitarnya.
Namun justru karena tertimbun material tersebut, candi Borobudur bisa selamat dan tak tersentuh seorang manusiapun hingga pada tahun 1814 di bawah pemerintahan Inggris, Sir Thomas Stamford Raffles (Pimpinan Inggris di Jawa) mendapatkan informasi bahwa telah diketemukan sebuah bukit dengan tekstur ukir-ukiran.
Setelah mendapatkan informasi tersebut, Sir Thomas Stamford Raffles membuat proyek untuk membersihkan area tersebut dan selama dua bulan proyek tersebut berjalan, candi Borobudur menampakkan wajahnya.
Tapi tentu saja pada waktu itu tampilan candi Borobudur sangat jauh berbeda dengan yang saat ini bisa di saksikan.
Setelah candi tersebut di temukan, pemerintah inggris mulai memugar candi tersebut dan dilanjutkan oleh pemerintahan Belanda. Pemugaran besar-besaran dilakukan oleh pemerintahan Indonesia dan UNESCO pada tahun 1975-1982.
Setelah pemugaran itu selesai barulah kita semua bisa menikmati keindahan dari candi Borobudur.
# # # # #
via pinterest.com
I was dreaming of being super hero when I was a teenager. I imagined myself as Spiderman.
One day, when I was fishing at the river I was bitten by a spider and luckily I was not dying.
At first I felt cold for 24 hours and I was alone in my room. Nobody knew about it. I didn’t tell my family because I was affraid they would angry with me.
After that, something had happened in my body and I still did not recognize it. I lived as I did usually, went to school, go home, eating, doing some activities and so on.
I realized at the first time that I had a super power was when I was getting an accident.
I rode a motor cycle and suddenly there was a bus crashed me. I bounced out of the road and my motor cycle was totally broken.
But at that case, I did not feel any hurt. There was no blood out of my body.
I was angry at that time because the bus did not stop and escaped. I run after it and I didn’t know why I could run so fast and jump so high.
I jumped to the back of the bus and climbed it like a spider. I went to the front, stooped the bus and took the driver out of the bus door.
I knew that I was no more normal human being. I did nothing more to the bus driver. I went back home and decided the next action to do after that.
I did nothing like the Spiderman at the movie that help people to catch the criminals.
I was an opportunist super hero. I was afraid of killing people so that I hide my power from anybody else. I used my power only when I or my family and friends got into dangerous.
# # # # #
Aku pernah bermimpi menjadi superhero ketika aku masih remaja. Aku membayangkan diriku sebagai spiderman.
Suatu hari, ketika aku sedang memancing di sungai, aku digigit seekor laba-laba dan untungnya aku tidak mati.
Mula-mula aku hanya demam selama 24 jam dan aku hanya berada di kamar sendirian. Tidak ada yang tahu menahu soal ini. Aku tidak memberitahu keluargaku karena aku takut mereka akan memarahiku.
Setelah itu, sesuatu telah terjadi dalam tubuhku tanpa aku sadari. Aku hidup seperti biasanya, pergi ke sekolah, pulang, makan, melakukan semua aktivitasku dan lain-lain.
Aku mulai menyadari untuk pertamakalinya bahwa aku memiliki kekuatan super ketika aku kecelakaan.
Aku mengendarai sepeda motor dan tiba-tiba ada sebuah bus menabrakku. Aku terpental hingga keluar jalan dan sepeda motorku benar-benar hancur berantakan.
Dalam kasus itu, aku tidak merasakan sakit sedikitpun. Tak ada darah yang keluar dari tubuhku.
Aku sangat marah waktu itu karena bus yang menabrakku tidak berhenti dan malah kabur. Aku berlari mengejar bus itu dan entahlah aku bisa berlari dengan sangat jepat dan bisa melompat sangat tinggi.
Aku melompat ke bagian belakang bus dan memanjatnya layaknya seekor laba-laba. Aku merayap menuju ke bagian depan bus, menghentikannya dan melempar sopir bus keluar melalui pintu bus.
Akhirnya aku tahu kalau aku bukan lagi manusia normal. Aku tidak melakukan sesuatu yang lebih kepada sopir bus itu. aku pulang ke rumah dan memutuskan hal apa yang akan aku lakukan selanjutnya.
Aku tidak melakukan hal-hal sebagaimana yang dilakukan spiderman di film yang menolong orang menangkap penjahat.
Aku seorang superhero oportunis. Aku takut membunuh orang dan oleh karenanya aku menyembunyikan kekuatanku dari siapapun. Aku hanya menggunakan kekuatanku di saat aku, keluargaku, teman-temanku dalam situasi darurat saja.
# # # # #
via pinterest.com
Berikut ini terdapat 6 contoh soal recount text dengan menggunakan recount text yang telah di tulis pada bagian sebelumnya dengan judul "Contoh Imaginative Recount - Spiderman". Contoh soal ini juga dilengkapi dengan jawabannya sehingga memudahkan kamu untuk mempelajarinya.
# # # # #
via pinterest.com
I was walking through the dike between rice fields to get the river. It was a bright and clear afternoon.
I had to go there to find some stones. What I was looking for was not usual stone which can be found everywhere. I was looking the good one and that was such an agate stone.
At that river, of course before Indonesian people were mad about any kind of agate stones, I can find that beautiful and colourful stone easily, but after the stone was popular, many people tried to find it at the river.
Therefore, that was not easy anymore to get the good stone even only one. But if I was lucky, I could find some beautiful stones.
When I arrived at the river, there were some people were fishing and the other were digging the sands to find some stones.
At the dry season, the river was so clean. At the edge sides of the river I can see some small fishes swimming and the shrimps hiding besides the stones.
I loved to walk a long of the edge of the river and felt the cold water on my feet while my eyes kept looking at the riverbed.
There were so many kinds of stones at the riverbed; some of those were agate stones with low quality.
People never took that low quality stones so that the riverbed still had any colourful stones.
So what would I choose then?
I would take any kind of stones which I like to take and I don’t really care with the quality of the stone because my purpose was just to collect the stones.
I never had any idea to sell my collection and I didn’t have any idea whether my stones were valuable or not. I kept all of my stones inside the aquarium for the decoration.
When I turned on the lamp of the aquarium, I could see any kinds of colours from the stones that made my aquascapes looked beautiful. I really liked to see it for a long time.
That afternoon, I found a stone that I never seen before. It was so clear stone like a crystal with pink colour. The surface texture was so smooth and the shape was as big as bird egg.
After I got that stone I directly went home. I searched on the internet about the identity of that stone because I thought that it was a diamond or at least a kind of stone with high quality and had a high value.
I read the information and I was not too sure because I couldn’t find any information which close to the stone.
The day after that, I brought my stone to the jewellery shop. I asked whether my stone was good or not.
The seller explained that my stone was good and had a high value and he asked me whether or not I would sell it.
Then I ask the price for my stone and he said that I would get 150 million rupiah.
I was suddenly nervous and trembled. I was not ready to sell it at that time so that I went home.
After at home, I was still shocked with what I had in my hand. I tried to take my stone from my bag but I didn’t find it.
I had taken all of things out from my bad and I didn’t find my stone. It was gone. My 150 million rupiah was gone.
It was my fault. If I brought my stone back home I would never lose it and perhaps I would have a lot of money.
# # # # #
Aku berjalan menyusuri pematang sawah untuk menuju ke sungai. Waktu itu adalah sore hari yang cerah.
Aku ingin pergi ke sana untuk mencari bebatuan. Yang aku cari bukanlah batu biasa yang bisa dengan mudah di dapatkan di mana saja. Aku sedang mencari batu yang bagus, yaitu semacam batu mulia.
Di sungai itu, tentu sebelum masyarakat indonesia demam batu akik, aku bisa dengan mudah mendapatkan batu akik yang cantik dan berwarna-warni, namun setelah batu akik populer, banyak orang yang mencarinya di sungai.
Maka tak mudah lagi untuk mendapatkan batu yang bagus meski hanya sebutir saja. Namun jika aku beruntung, aku bisa menemukan beberapa batu yang bagus.
Sesampainya di sungai, di sana telah ada beberapa orang yang sedang memancing dan beberapa orang yang menggali pasir untuk mendapatkan batu akik.
Pada musim kemarau, air sungai tersebut sangat bening. Pada bagian tepi sungai, aku bisa melihat beberapa ikan kecil yang berenang dan udang-udang yang bersembunyi di balik batu.
Aku sangat menyukai berjalan kaki menyusuri tepi sungai dan merasakan air sungai yang dingin di telapak kakiku sementara mataku tetap awas melihat ke dasar sungai.
Banyak terdapat aneka jenis bebatuan di sungai itu dan beberapa diantaranya adalah batu akik yang jelek kualitasnya.
Orang-orang tak pernah mengambil batu akik dengan kualitas rendah dan oleh karenanya di sungai itu masih terdapat bebatuan yang berwarna-warni.
Lalu batu apakah yang akan aku pilih?
Aku akan mengambil segala jenis batu yang aku sukai dan aku tidak peduli dengan kualitasnya karena tujuanku mencari bebatuan tersebut hanyalah untuk koleksi.
Aku bahkan tidak terfikir untuk menjual koleksiku dan aku sama sekali tidak mengerti tentang harga batu yang kumiliki, aku menyimpan semua batu milikku di dalam aquarium untuk dekorasi.
Ketika aku menyalakan lampu aquarium, aku bisa melihat aneka warna terpancar dari bebatuan tersebut dan membuat pemandangan dalam aquariumku tampak cantik. Aku sangat suka memandanginya dalam waktu yang lama.
Sore itu aku menemukan sebuah batu yang tak pernah kulihat sebelumnya. Batu itu sangat bening seperti kristal dengan warna merah jambu. Tekstur permukaannya sangat halus dengan ukuran sebesar telur burung.
Setelah mendapatkan batu itu aku segera pulang ke rumah. Aku mencari tahu melalui internet jenis batu yang telah aku dapatkan itu karena aku menduga bahwa batu itu merupakan sebuah berlian atau jika tidak merupakan batu yang bernilai mahal.
Aku membaca beberapa informasi namun aku tidak yakin karena aku tidak mendapatkan informasi yang benar-benar menjelaskan tentang batu milikku.
Keesokan harinya aku membawa batuku ke toko emas. Aku menanyakan apakah batu milikku tersebut merupakan batu bagus atau bukan.
Penjual di toko itu menjelaskan kalau batu milikku merupakan batu bagus dan bernilai tinggi dan ia menanyakan apakah aku ingin menjual batu tersebut atau tidak.
Lalu aku menanyakan harga dari batu milikku itu dan ia menjawab kalau aku bisa mendapatkan 150 juta rupiah dari batu tersebut.
Tiba-tiba aku sangat panik dan gemetar. Aku tidak siap untuk menjualnya saat itu juga dan aku akhirnya pulang ke rumah.
Sesampainya di rumah, aku masih kaget dengan apa yang sedang kumiliki saat itu. aku mencoba untuk mengeluarkan batu tersebut dari dalam tasku namun aku tidak bisa menemukannya.
Aku keluarkan semua isi tas dan aku masih tidak menemukan batu itu. batu tersebut telah hilang. Uang senilai 150 juta milikku telah lenyap.
Itu semua salahku. Seandainya aku tidak membawa kembali pulang batu itu pasti batu itu tidak hilang dan mungkin aku akan mendapatkan banyak uang.
bagus sekali kak…. pengen buat teks seperti itu. tlong dong buatin kak 1 teks recound tentang liburan ke sawah
thanks for your materials so that I can develope my job
Thanks so much ,it’s very helpful.
Keep writing with some new topic
Terima kasih atas materinya. ini sangat membantu saya, semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberi anda kesehatan atas amal perbuatan anda, Terima kasih sekali lagi
very good
Bagus sekali bang artikel nya, lengkap, dan mudah dipahami. Ceritanya juga menarik dan nggak membosankan