HelferPhoto

Kumpulan Materi Pelajaran

Akuntansi : Pengertian, Siklus, Persamaan Dasar, Sejarah dan Prinsip

November 19, 2018

Mau tau tentang informasi dasar dan materi tentang akuntansi? Yuk baca artikel ini selengkapnya!

Artikel kali ini membahas beberapa hal mendasar dan umum dalam akuntansi yang dituliskan secara khusus buat kamu yang sedang mencoba untuk berkenalan dengan bidang akuntansi.

Untuk mempermudah penyampaian materi, maka artikel kali ini akan dibagi menjadi beberapa pokok pembahasan, yakni sebagaimana terdapat dalam daftar isi berikut ini:

Tanpa berpanjang kata, untuk mengetahui selengkapnya informasi mengenai akuntansi secara umum, mari kita langsung simak saja pembahasan-pembahasan berikut ini.

Pengertian Akuntansi


via accountants-day.info

Secara umum, pengertian akuntansi adalah suatu proses aktivitas untuk mengenali, mencatat, mengkategorikan, dan menganalisa data transaksi keuangan untuk kemudian disajikan dalam bentuk laporan keuangan agar segala bentuk informasi dalam transaksi keuangan tersebut mudah dipahami dan dipelajari.

Sejarah Akuntansi


via en.wikipedia.org

Menurut para ahli ekonomi, konon akuntansi atau kegiatan mencatat transaksi keuangan ini telah ada sejak ditemukannya uang sebagai alat tukar/pembayaran yang sah.

Mula-mula bentuk pencatatan ini dilakukan di lempengan tanah liat, lantas berganti ke daun lontar dan akhirnya setelah ditemukan kertas segala bentuk aktivitas tulis menulis dilakukan di atas kertas, termasuk akuntansi.

Naskah tertua terkait aktivitas akuntasi kuno di masa lampau yang bisa ditemukan berasal dari peradaban Babilonia pada tahun 3600 sebelum masehi. Tentunya aktivitas pencatatan transaksi keuangan tersebut terus berkembang hingga menuju bentuk akuntansi modern.

Evolusi ini dimulai sejak diketemukannya sistem pembukuan ganda atau double entry, yakni pencatatan seluruh transaksi dalam dua aspek, debet dan kredit, dan keduanya harus selalu dalam keadaan seimbang atau angkanya sama.

Evolusi tersebut diprakarsai oleh pedagang-pedagang Venesia yang merupakan pedagang cerdas pada waktu itu.

Temuan sistem pembukuan ganda tersebut kemudian dibahas dan dikupas tuntas oleh Luca Pacioli, seorang pastor dan ahli matematika dari perancis sekaligus juga merupakan guru Leonardo Da Vinci.

Luca Pacioli dikemudian hari dikenal sebagai bapak Akuntansi karena ialah orang pertama yang menulis buku tentang sistem akuntansi yang ia teliti dari aktivitas pembukuan para pedagang Venesia di zaman Renaisance di Italia.

Sejak saat itu, sistem akuntansi secara lebih mudah bisa dikenal dan dipelajari secara meluas di seluruh Eropa hingga ke berbagai penjuru dunia.

Fungsi Akuntansi


via agxauditors.com

Aktivitas akuntansi memiliki beberapa fungsi penting khususnya dalam bidang bisnis terkait dengan transaksi keuangan, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Mendokumentasikan dan Mengklasifikasikan Data

Fungsi utama dari akuntansi adalah untuk mendokumentasikan catatan transaksi keuangan secara kronologis dan sistematis. Dari seluruh catatan itu kemudian pada akhir dari catatan bisa diketahui jumlah laba atau kerugian yang dialami oleh perusahaan.

2. Menganalisis dan Menafsirkan Data Keuangan

Dari catatan transaksi yang didojumentasikan melalui sistem akuntansi membuat analisa keuangan semakin mudah dilakukan.

Tujuannya bukan semata-mata untuk mengetahui untung dan rugi perusahaan, namun juga bisa dipergunakan sebagai strategi untuk menghindari transaksi atau aktivitas bisnis yang merugikan dan memungkinkan untuk menciptakan strategi mendapatkan laba yang lebih besar lagi.

3. Sebagai Laporan Keuangan Yang Efisien

Dengan sistem akutansi, laporan keuangan bisa disampaikan secara sistematis dan matematis karena angka tidaklah multi tafsir.

Dengan laporan semacam ini, penerima laporan cukup hanya membaca data dengan teliti tanpa harus mendengarkan penjelasan yang bertele-tele. Sistem ini sangat efisien untuk rapat keuangan agar tak banyak memakan waktu dan menguras tenaga.

Laporan keuangan semacam ini juga berguna untuk disajikan kepada rekan perusahaan lain untuk mengetahui kondisi keuangan dari perusahaan yang bersangkutan.

Dengan demikian, gagasan bisnis untuk proses kerjasama perusahaan akan lebih mudah dibicarakan.

4. Sebagai Dokumen Untuk Menghitung Pajak

Pajak merupakan suatu kewajiban perusahaan dan besarnya jumlah iuran pajak yang harus dibayarkan adalah sekian persen dari laba perusahaan.

Oleh karenanya, data keuangan yang baik dan akurat akan menghindari kesalahan dalam menentukan besarnya pajak yang harus dibayarkan kepada negara.

5. Untuk Mengetahui Perkembangan Perusahaan

Sistem akuntansi juga berfungsi sebagai tolak ukur untuk menilai kondisi perusahaan, apakah perusahaan tersebut mengalami kemajuan, stagnan, atau justru semakin terpuruk dan diambang kehancuran.

Meski kemajuan dan perkembangan perusahaan ditentukan oleh banyak faktor, namun salah satu faktor utama selalu berkaitan dengan keuangan karena hanya dengan uang (mula-mula) maka perusahaan bisa bertahan dan berkembang.

6. Menarik Minat Investor

Investor tentu selalu ingin tahu kondisi keuangan dari perusahaan tersebut karena investor pada umumnya tak mau menginvestasikan uangnya kepada perusahaan yang buruk.

Perusahaan yang baik dan maju ditandai dengan baiknya sistem pencatatan keuangan perusahaan dan kondisi keuangan yang selalu bergerak maju.

Kalaupun perusahaan sedang stagnan, tentu dari laporan keuangan tersebut bisa ditemukan solusi dan inilah yang kadang-kadang dibidik oleh para investor; menginvestasikan uangnya kepada perusahaan yang berpotensi untuk maju namun masih stagnan karena persoalan modal.

Tujuan Akuntansi


via 123rf.com

Berikut ini merupakan beberapa tujuan dari sistem akuntansi dalam transaksi keuangan:

  1. Akuntansi bertujuan untuk mengetahui detail detail data dan angka keuangan perusahaan.
  2. Akuntansi bertujuan untuk membuat laporan dari hasil proses pencatatan, pengklasifikasian, dan analisis transaksi keuangan atau hal-hal terkait dengan data keuangan suatu lembaga atau perusahaan sehingga laporan tersebut mudah dibaca dan dipahami oleh penerima laporan untuk kemudian bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan mengambil keputusan.
  3. Akuntansi bertujuan untuk, selain dari penjelasan di poin pertama dan kedua, mengembangkan bisnis atau perusahaan.

Manfaat Akuntansi


via kaftcpa.com

Setiap perusahaan selalu memiliki akuntan khusus untuk mencatat segala urusan tentang keuangan. Oleh karenanya, pasti akuntansi ini memiliki manfaat yang sangat vital bagi perusahaan.

Berikut ini merupakan beberapa manfaat dari akuntansi:

1. Menyediakan Informasi Keuangan

Salah satu manfaat dari akuntansi adalah menyediakan informasi keuangan secara mendetail dan menyeluruh dan tetap bisa dibaca perbagian yang diinginkan sesuai dengan sistem pencatatan yang dipergunakan.

Lalu untuk apa sih informasi tersebut? Tentu manfaatnya banyak.

Melalui informasi keuangan, maka kondisi keuangan suatu perusahaan bisa diketahui; apakah pemasukan perusahaan sedang mengalir deras atau malah mampet.

Dengan informasi tersebut, tentu berbagai keputusan bisa dipilih untuk memajukan perusahaan.

Informasi keuangan semacam ini juga penting bagi perusahaan yang ingin menggandeng investor. Pada umumnya, investor selalu ingin tahu tentang kondisi keuangan perusahaan yang akan dititipi modal.

Dengan adanya informasi keuangan yang baik melalui akuntansi, maka calon investor bisa memahami kondisi keuangan perusahaan dengan lebih mudah.

Bagaimanapun juga, informasi keuangan suatu perusahaan merupakan hal yang sangat vital sehingga harus diketahui dengan baik dan akurat dan akuntansi merupakan cara terbaik untuk mengetahuinya.

2. Alat Pengontrol Keuangan

Untuk mengontrol keuangan tentu harus tahu terlebih dahulu kondisi keuangan dan penyebab lain sehingga keuangan perlu dikontrol sedemikian rupa. Maksud mengontrol keuangan adalah mengalokasikan uang secara tepat.

Melalui akuntansi, kita tak hanya tahu kondisi keuangan perusahaan kita, apakah untung atau rugi, berapa besar untungnya dan berapa besar ruginya, kita juga bisa tahu penyebab untung rugi yang dialami oleh perusahaan.

Dalam hal praktis, misalnya, melalui catatan keuangan, apabila diketahui kondisi keuangan perusahaan sedang defisit, kita bisa menahan diri untuk mengalokasikan uang pada beberapa hal yang sifatnya tidak mendesak dan bisa ditunda sehingga dana perusahaan bisa dialokasikan tepat sasaran untuk menanggulangi defisit anggaran.

3. Alat Evaluasi Perusahaan

Salah satu hal yang menjadi bahan evaluasi penting bagi perusahaan adalah persoalan keuangan karena salah satu tujuan perusahaan adalah untuk mendapatkan laba yang banyak.

Catatan akuntansi merupakan alat yang efisien untuk bahan evaluasi karena melalui catatan tersebut, segala bentuk transaksi perusahaan bisa diketahui dan bisa dikaji manfaatnya untuk perusahaan.

4. Dasar Pengambilan Keputusan

Laporan akuntansi yang pada dasarnya merupakan laporan keuangan merupakan pondasi untuk mengambil keputusan terutama terkait dengan pengeluaran perusahaan, misalnya keputusan untuk membeli alat produksi, menaikkan gaji karyawan, memberikan bonus karyawan, hingga memperbesar perusahaan.

Selain itu, pada umumnya laporan akuntansi juga berisi rekomendasi tertentu dari masalah yang sedang dialami perusahaan terkait dengan kondisi keuangan.

Melalui akuntansi, meski yang dicatat adalah transaksi keuangan, namun demikian bisa melihat hal-hal terkait dengan aktivitas perusahaan yang bisa menimbulkan masalah, misalnya pada kecurangan-kecurangan yang tampak pada belanja perusahaan.

Prinsip Akuntansi


via goodmoneying.com

Prinsip akuntansi bisa dipahami sebagai acuan dasar dalam melakukan proses pencatatan transaksi keuangan.

Oleh karenanya, pencatatan akuntansi harus sesuai dengan prosedur yang berlaku agar data yang dicatat merupakan data yang objektif dan netral dan serinci mungkin untuk mengetahui segala seluk beluk transaksi sekecil apapun.

Tentu, prosedur ini berbeda-beda di tiap-tiap negara, namun umunya ada beberapa hal yang tak bisa diabaikan sebagaimana yang akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Prinsip Entitas Ekonomi

Prinsip entitas ekonomi yang berlaku dalam akuntansi adalah prinsip untuk membedakan antara keuangan perusahaan dengan keuangan pribadi/pemilik perusahaan sehingga dengan ini diharapkan seluruh pencatatan yang dilakukan adalah bentuk transaksi murni dari perusahaan.

2. Prinsip Periode Akuntansi

Prinsip periode waktu merupakan batasan kurun waktu segala bentuk transaksi yang akan di catat, misalnya, tiap bulan dilakukan pencatatan pada transaksi yang dilakukan sejak awal bulan hingga akhir bulan.

3. Prinsip Biaya Historis

Prinsip ini merupakan pencatatan hasil akhir dari transaksi. Misalnya perusahaan hendak membeli barang senilai 200 juta, namun dalam prosesnya ternyata harga tersebut bisa turun menjadi 180 juta, maka yang akan dicatat adalah harga akhir tersebut, yakni 180 juta, bukan rencana anggaran awal sebesar 200 juta.

4. Prinsip Satuan Moneter

Dalam prinsip ini, segala proses pencatatan hanya bisa dinyatakan dalam bentuk mata uang sehingga hal utama yang dipantau adalah arus keluar dan masuknya uang berdasarkan transaksi dan jenis transaksi yang dilakukan.

5. Prinsip Kesinabungan Usaha

Prinsip akuntansi juga harus sejalan dengan prinsip ekonomi dalam artian bahwa bisnis yang sedang dijalankan diandaikan akan terus dijalankan kecuali ada hal tak terduga.

Dengan demikian, pembuatan data akuntasi tidak akan benar-benar selesai di satu titik karena data yang telah ada masih bisa diangkat kembali untuk disandingkan dengan data yang baru.

6. Prinsip Pengungkapan Penuh

Prinsip ini merupakan kewajiban akuntan untuk mengungkapkan semua data secara transparansi dan tak ada yang ditiadakan dan jika ada selalu diberi keterangan sehingga semua data bisa terlacak.

7. Prinsip Pengakuan Pendapatan

Prinsip ini menekankan pentingnya kejujuran dalam memaparkan data sebenarnya termasuk besarnya laba sehingga pihak-pihak yang berkepentingan mengetahuinya tak terkecuali petugas pajak.

8. Prinsip Mempertemukan

Prinsip ini merupakan cara untuk mempertemukan besarnya biaya yang dikeluarkan dengan hasil yang diperoleh sehingga bisa diketahui besar laba atau rugi yang diterima.

9. Prinsip Konsistensi

Prinsip ini menekankan pentingnya kesamaan metode pencatatan sehingga segala bentuk pencatatan bisa dibilang stabil.

Dalam hal ini, dengan menggunakan metode yang sama, maka data lama dan data baru bisa dibandingkan tanpa ada masalah metode pencatatan.

Kesamaan metode ini atau konsistensi dalam pencatatan juga sangat membantu untuk mempermudah membaca laporan.

Macam-Macam Akuntansi


via mbsaccountancy.com

Berikut ini merupakan beberapa macam akuntansi beserta penjelasan singkatnya:

1. Akuntansi Keuangan

Akuntansi keuangan merupakan jenis akuntansi yang paling umum, yakni akuntansi yang berkaitan dengan pencatatan transaksi keuangan dan penyajian laporan keuangan.

2. Akuntansi Manajemen

Akuntansi ini dijalankan khusus untuk memantau manajemen perusahaan baik dalam bidang keuangan maupun non keuangan sehingga data yang disajikan ada dua jenis, yakni data kuantitatif (keuangan), dan kualitatif (non keuangan, misal; perencanaan, program kerja, dan lain sebagainya).

3. Akuntansi Perbankan

Akuntansi perbankan secara khusus dilakukan untuk segala bentuk kegiatan operasional dan data keuangan perbankan untuk memberikan data sejelas-jelasnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Metode pencatatan ini dirancang khusus untuk perbankan untuk mendapatkan laporan tambahan berupa data transaksi yang belum memenuhi neraca namun sudah harus diperhitungkan, seperti misalnya laporan rekening administrasi.

4. Akuntansi Pemeriksaan (Auditing)

Auditing atau akuntansi pemeriksaan merupakan akuntansi yang berkaitan dengan proses pemeriksaan laporan keuangan secara menyeluruh dan mendetail sehingga bisa diketahui tingkat kejujuran dan validitas laporan keuangan tersebut yang telah dibuat oleh lembaga atau perusahaan tertentu.

5. Akuntansi Pajak

Akuntansi pajak merupakan salah satu jenis akuntansi khusus yang dilakukan oleh lembaga pajak untuk menghitung pajak yang harus dibayar oleh suatu lembaga atau perusahaan tertentu.

Proses yang dilakukan meliputi auditing laporan keuangan dari suatu lembaga atau perusahaan untuk menentukan besarnya pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan tersebut.

6. Akuntansi Biaya

Akuntansi biaya meliputi aktivitas pencatatan yang berhubungan dengan pengelolaan biaya perusahaan yang telah dilakukan atau belum dilakukan sehingga secara khusus akuntansi biaya ini dipergunakan untuk melakukan perencanaan, pengawasan, serta pengendalian biaya operasional perusahaan.

7. Akuntansi Anggaran

Akuntansi anggaran bisa dikatakan sebagai akuntansi imajiner karena dilakukan untuk menghitung segala perencanaan keuangan perusahaan pada periode yang akan datang.

Tentu hasilnya tak akan sama dengan yang sebenarnya terjadi di masa depan, namun demikian, akuntansi ini penting untuk membuat perencanaan aktivitas perusahaan yang lebih baik untuk masa depan guna meminimalisir pengeluaran.

8. Akuntansi Internasional

Akuntansi internasional dilakukan untuk mencatat segala bentuk bisnis atau transaksi lintas negara seperti misalnya ekspor/impor.

Dengan demikian, metode yang dipergunakan merupakan metode akuntansi standard internasional karena hal ini berkaitan juga dengan perbedaan politik, budaya, nilai mata uang, regulasi serta resiko bisnis dengan negara lain.

9. Akuntansi Pemerintah

Sesuai dengan istilahnya, akuntansi pemerintah dilakukan khusus untuk memantai aktivitas perekonomian pemerintah suatu negara atau lembaga non profit. Tujuannya tentu selain untuk mengetahui kondisi keuangan, sekaligus juga berfungsi sebagai acuan untuk menentukan kebijakan dalam berbagai bidang.

10. Akuntansi Sosial

Akuntansi sosial dipergunakan untuk mencatat keuangan yang dikeluarkan untuk program-program perusahaan yang terkait dengan kegiatan sosial seperti pemberian beasiswa, sumbangan kepada lembaga sosial kemasyarakatan tertentu, panti asuhan dan lain sebagainya.

Dasar-Dasar Akuntansi


via morganmckinley.ie

Dasar-dasar akuntansi merupakan hal-hal penting dan mendasar di bidang akuntansi yang harus dikuasai dengan baik oleh seorang akuntan dan bahkan semestinya sudah di luar kepala karena hal ini bersifat dasar.

Berikut ini merupakan beberapa hal dasar dan penting yang wajib diketahui oleh seorang akuntan, diantaranya

1. Nama dan Nomor Akun

Akun merupakan tempat untuk menampung catatan transaksi yang dibuat secara sistematis dengan sistem urut tertentu (umumnya tanggal transaksi).

Tiap akun biasanya dinamai atai diberi kode tertentu untuk mempermudah klasifikasi untuk kemudian dimasukkan ke dalam buku besar.

Dengan adanya akun, maka data akan bisa lebih mudah dibaca, dipelajari, dan dianalisa. Oleh karena itulah akun harus disusun secara rinci dan sitematis.

Ada dua jenis akun yang dipergunakan, yakni akun temporal dan akun permanen.

Akun temporal merupakan akun yang memiliki saldo bersifat temporal atau sementara seperti misanya akun untuk mencatat laba- rugi, pendapatan- biaya, sehingga akun-akun semacam ini akan ditutup pada periode tertentu dan hanya berlaku dalam periode tersebut.

Lain halnya dengan akun permanen dimana akun tersebut memuat saldo yang bersifat tetap atau akan terus muncul dalam satu periode ke periode lainnya seperti misalnya aset lancar, aset tetap, utang, dan modal.

2. Konsep Debet dan Kredit

Debet dan kredit merupakan dua hal yang berlawanan dan harus ada dalam keadaan seimbang.

Debet merupakan posisi akun di sebelah kiri (umumnya) yang bersaldo normal untuk aset dan biaya. Sementara kredit merupakan akun di sebelah kanan dan bersaldo normal untuk utang.

3. Penjurnalan

Jurnal adalah lembaran catatan yang digunakan untuk mencatat transaksi perusahaan dan disebut sebagai penjurnalan apabila ada aktivitas mencatat transaksi dari bukti transaksi ke dalam jurnal.

Ada beberapa jenis jurnal, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Jurnal Umum

Jurnal ini dipergunakan untuk mencatat semua transaksi secara rinci, sistematis, dan menyeluruh.

2. Jurnal Khusus

Jurnal ini hanya dibuat untuk jenis transaksi khusus saja terkait dengan aktivitas penjualan dan
pembelian yang dilakukan perusahaan.

3. Jurnal Penerimaan dan Pengeluaran Kas

Jurnal ini digunakan untuk mencatat aktvitas keluar dan masuknya kas perusahaan.

4. Jurnal Penutup

Jurnal ini diciptakan untuk menutup akun laba-rugi.

5. Jurnal Pembalik

Jurnal ini merupakan jurnal yang di susun pada awal periode pencatatan baru untuk membalik akun jurnal penyesuaian tertentu sehingga akun-akun lama yang pernah dibuat bisa disesuaikan.

Jurnal ini biasanya dibuat sebelum dilakukan pencatatan transaksi baru pada jurnal baru.

4. Pemindahan Jurnal Ke Buku besar

Setelah semua transaksi tercatat sebagai jurnal, langkah selanjutnya jurnal tersebut harus dipindahkan ke buku besar sesuai dengan jenis akunnya.

Oleh karenanya, dalam hal ini satu jenis akun akan dimasukkan ke dalam satu buku besar, misalnya akun transaksi pembelian akan masuk ke dalam buku besar pembelian.

Setelah semua akun selesai masuk ke dalam buku masing-masing, maka masing-masing saldo dalam tiap-tiap buku tersebut akan masuk ke dalam neraca.

5. Membuat Neraca Percobaan

Neraca percobaan adalah neraca yang dibuat terlebih dahulu untuk mencari keseimbangan antara debet dan kredit. Tentu jika tidak ada keseimbangan, maka ada kesalahan dalam pencatatan, misal salah angka atau salah jenis akun.

6. Penyajian Laporan Keuangan

Apabila dalam neraca percobaan sudah ditemukan keseimbangan, maka proses selanjutnya atau proses terakhir dari akuntansi ini adalah membuat dan menyajikan laporan keuangan yang memuat berbagai informasi keuangan dalam periode tertentu.

Laporan ini terdiri dari beberapa aspek, yakni neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan modal dan laporan arus kas.

Persamaan Dasar Akuntansi


via deepsky.co

Persamaan dasar akuntansi bisa dipahami sebagai persamaan yang sifatnya matematis pada hubungan antara aset (harta), kewajiban, dan modal.

Persamaan ini bisa dilihat melalui persamaan neraca sebagaimana persamaan dasar akuntansi bisa juga disebut sebagai persamaan neraca yang merupakan dasar dari pembukuan berpasangan sehingga nilai total debit sama dengan nilai total kredit.

Setidaknya ada empat jenis persamaan dasar dalam akuntansi yang bisa dirumuskan, yaitu:

1. Aset = Kewajiban + Modal

Dari rumusan persamaan dasar pertama tersebut, aset yang dimiliki dalam sebuah entitas akuntansi nilainya sama dengan kewajiban (misalnya adalah hutang) yang ditambah dengan modal. Sehingga bisa dibaca demikian, aset yang dimiliki merupakan modal utama dan pinjaman dari bank (hutang).

2. Laba/Rugi = Pendapatan – Beban

Pada persamaan dalam rumusan kedua tersebut, dikatakan bahwa yang namanya laba/rugi nilainya sama dengan pendapatan yang dikurangi beban.

Apabila angka pendapatan dikurangi beban bernilai positif, maka hal tersebut berarti laba. Sebaliknya, bila pendapatan dikurangi beban bernilai negatif, maka hal tersebut berarti rugi.

3. Aset = Kewajiban + Modal + Laba/Rugi

Dari poin pertama dan kedua kemudian bisa dibuat rumusan baru bahwa nilai aset setara dengan kewajiban ditambah modal ditambah laba/rugi. Dan rumusan ini bisa diganti dengan rumusan nomor empat berikut ini.

4. Aset = Kewajiban + Modal + (Pendapatan-Beban)

Sebagaimana laba/rugi ditentukan oleh angka pendapatan dikurangi beban, maka aset sama dengan kewajiban ditambah modal ditambah selisih antara pendapatan dan beban.

Siklus Akuntansi

Siklus akuntansi adalah rentetan proses pembuatan laporan keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu yang dimulai dari pencatatan transaksi hingga pembuatan jurnal, pemindahan jurnal ke buku besar, menganalisa data dengan neraca percobaan dan berakhir pada pembuatan laporan keuangan.

Bidang-Bidang Akuntansi

Yang disebut sebagai bidang akuntansi sama halnya dengan macam-macam akuntansi yang telah dibahas pada bagian sebelumnya yang meliputi; akuntansi keuangan, akuntansi manajemen, akuntansi perbankan, akuntansi auditing, akuntansi biaya, akuntansi anggaran, akuntansi perpajakan, akuntansi pemerintahan, akuntansi internasional, dan akuntansi sosial.

Akuntansi Sektor Publik


via winterwyman.com

Akuntansi sektor publik dapat didefinisikan sebagai mekanisme seluruh rangkaian proses akuntansi atau pencatatan transaksi keuangan yang diterapkan pada lembaga-lembaga negara (sektor publik) yang berkenaan dengan pengelolaan dana untuk masyarakat dalam berbagai program pemerintah.

Tentu sektor publik ini berbeda dengan sektor swasta. Dalam artian yang paling umum, sektor publik dipahami sebagai sektor pemerintah atau nonprofit seperti misalnya Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, Lembaga Sosial Kemasyarakatan, Yayasan Sosial, dan lain sebagainya.

Dalam proses pelaksanaannya, akuntansi sektor publik dipengaruhi oleh beberapa faktor yang sekaligus menjadi koponennya, yakni faktor ekonomi, faktor politik, faktor kultural dan faktor demografi.

Faktor ekonomi dalam akuntansi sektor publik mencangkup pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, pertumbuhan pendapatan per kapita, struktur produksi, tenaga kerja, arus modal dalam negri, cadangan devisa, nilai tukar mata uang, utang dan bantuan luar negri, infrastruktur, teknologi, kemiskinan dan kesenjangan ekonomi, serta sektor informal.

Faktor politik dalam akuntansi sektor publik mencangkup hubungan negara dengan masyarakat, legitimasi pemerintah, karakter penguasa, ideologi negara, elit politik dan massa, kelembagaan dan jaringan internasional.

Faktor kultural dalam akutansi sektor publik mencangkup keragaman suku, ras, agama, bahasa dan budaya, sistem nilai di masyarakat, karakter masyarakat, tingkat pendidikan masyarakat, kondisi sosial masyarakat, perubahan budaya, dan beragam aspek yang mempengaruhi kestabilan budaya.

Sementara faktor demografi dalam akuntansi sektor publik mencangkup pertumbuhan penduduk, struktur usia penduduk, dan migrasi tingkat kesehatan penduduk.

Dari banyaknya komponen yang mempengaruhi proses akuntansi untuk sektor publik, tentunya akuntansi sektor publik tampak lebih rumit jika dibandingkan dengan sektor swasta yang fokus pada hal tertentu saja.

Oleh karena besarnya cakupan yang harus diakomodasi dalam akuntansi sektor publik, itulah sebabnya sampai saat ini negara selalu saja kecolongan karena memang proses akuntasi yang dilakukan sangat rumit (dalam konteks ketika semua data ini kemudian disajikan untuk dianalisis dan dijadikan dasar untuk menentukan kebijakan atau membuat keputusan).

*****

Demikianlah kiranya beberapa hal mendasar mengenai akuntansi yang bisa kami sajikan dalam artikel ini. Semoga informasi-informasi dalam artikel kami bermanfaat.

Sharing is Caring

«


KATEGORI

Copyright © 2024 HelferPhotoContact / Privacy Policy / Copyright / Cookie / Term of Service