Konjungsi. Apa itu kongjungsi? Apa saja macam-macam dan jenis-jenis konjungsi? dan Bagaimana contohnya?
Simak uraian selengkapnya dibawah ini.
Konjungsi atau biasa disebut dengan kata sambung atau kata penghubung adalah kata yang digunakan untuk menghubungkan dua kata, dua klausal atau dua kalimat tertentu yang tidak mempunyai tujuan tertentu selain sebagai penghubung.
Contoh : Kita makan supaya kenyang.
Kata “supaya” dalam kalimat diatas merupakan konjungsi yang menghubungkan klausa “kita makan” dan “kenyang”.
Kata “supaya”, tidak mempunyai maksud dan tujuan lain selain sebagai penghubung (penghubung dengan tujuan) klausa “kita makan” dan “kenyang”.
Karena kata “supaya” merupakan kata konjungsi dengan hubungan tujuan, maka contoh diatas dapat diartikan “kita makan dengan tujuan kenyang”.
Dalam kaidah bahasa Indonesia, terdapat 4 jenis konjungsi yaitu:
Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua kata, dua frasa atau dua klausa dimana keduanya mempunyai kedudukan yang sama kuat.
Yang termasuk konjungsi koordinatif adalah : tetapi, dan, serta, padahal, sedangkan.
Contoh kalimat konjungsi koordinatif : Budi mengikuti ekskul sepakbola dan Tono mengikuti ekskul beladiri.
Sepakbola dan beladiri mempunyai kedudukan yang sama kuat, sehingga dihubungkan dengan konjungsi koordinatif.
Konjungsi korelatif adalah konjungsi yang terdiri dari 2 kata, dimana kedua kata tersebut dipisahkan oleh klausa yang dihubungkan.
Yang termasuk konjungsi korelatif adalah : bukan hanya ..., melainkan juga; jangankan ..., ..pun...; tidak hanya ..., tetapi juga ...;
Contoh kalimat konjungsi korelatif : Untuk memenangkan sebuah pertandingan sepakbola, tidak hanya kemampuan individu setiap pemain tetapi juga kekompakan tim dalam bertahan maupun menyerang sangat menentukan hasil akhir pertandingan.
Konjungsi subordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih dimana salah satu klausa merupakan anak kalimat dari klausa yang lain.
Konjungsi subordinatif dibagi lagi menjadi 11 macam, yaitu:
a. Konjungsi Subordinatif Syarat
Misal : kalau, bila, asal, jika.
Contoh kalimat : Sepulang sekolah aku akan main ke rumahmu asal tidak hujan.
b. Konjungsi Subordinatif Waktu
Misal : sesudah, ketika, selama, setelah, sampai, hingga.
Contoh kalimat : Aku akan ikut bermain basket selama kakakku diperbolehkan bermain juga.
c. Konjungsi Subordinatif Pengandaian
Misal : seandainya, andaikan, sekiranya.
Contoh kalimat : Kita dapat tempat duduk di depan seandainya kita tidak datang terlambat.
d. Konjungsi Subordinatif Konsesif
Misal : sungguhpun, meskipun, walaupun.
Contoh kalimat : Aku akan tetap mengerjakan tugas meskipun bu Rahma tidak mengajar.
e. Konjungsi Subordinatif Tujuan
Misal : supaya, biar, agar.
Contoh kalimat : Doni berangkat sekolah pukul 05.30 supaya tidak terjebak macet.
f. Konjungsi Subordinatif Sebab
Misal : karena, sebab, oleh karena.
Contoh kalimat : Hari ini pak Bambang tidak masuk karena sedang ada tugas di luar kota.
g. Konjungsi Subordinatif Pembandingan
Misal : ibarat, seperti, seakan-akan, laksana, seolah-olah.
Contoh kalimat : Di pertandingan besok, aku akan mengeluarkan seluruh kemampuanku seolah-olah besok adalah pertandingan terakhirku.
h. Konjungsi Subordinatif Alat
Misal : dengan, tanpa.
Contoh kalimat : Dewiii, tolong potongkan bawang di dapur dengan pisau yang sudah di cuci.
i. Konjungsi Subordinatif Hasil
Misal : sampai-sampai, sehingga.
Contoh kalimat : Aku akan belajar dengan giat sehingga dapat lulus dengan nilai yang memuaskan.
j. Konjungsi Subordinatif Perbandingan
Misal : sama ... dengan; lebih ... daripada;.
Contoh kalimat : Tim lawan memang pantas menang karena lebih kompak daripada tim kita.
k. Konjungsi Subordinatif Komplementasi
Misal : bahwa.
Contoh kalimat : Tadi pak Didi memberitahu faishal bahwa besok akan diadakan pertandingan persahabatan melawan SMP 3.
Terdapat 14 macam konjungsi yang akan kita bahas dibawah ini yaitu:
Konjungsi aditif atau konjungsi penjumlahan atau konjungsi penggabungan adalah konjungsi koordinatif yang menghubungkan dua klausa atau dua kalimat dimana kedua kalimat tersebut mempunyai kedudukan yang sama kuat.
Yang termasuk konjungsi aditif adalah : lagi, dan, serta.
Contoh kalimat konjungsi aditif : Ibu pergi ke pasar dan membeli beberapa sayuran.
Klausa "Ibu pergi ke pasar" dan klausa "membeli beberapa sayuran" mempunyai kedudukan yang sama kuat, sehingga untuk menghubungkan kedua klausa tersebut kita dapat menggunakan konjungsi aditif "dan".
Konjungsi disjungtif atau konjungsi pilihan adalah konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih dengan kedudukan yang sama tetapi kita harus memilih salah satu diantara keduanya.
Yang termasuk konjungsi disjungtif adalah : atau, maupun
Contoh kalimat konjungsi disjungtif : Kamu lebih suka main basket atau sepakbola?
Karena kita diharuskan untuk memilih salah satu permainan yang kita suka (basket atau sepakbola), maka konjungsi yang cocok digunakan dalam kalimat diatas adalah konjungsi disjungtif.
Konjungsi temporal adalah konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau dua kalimat dimana kedua klausa atau kalimat tersebut mempunyai hubungan waktu.
Dua klausa yang dihubungkan dengan konjungsi temporal bisa mempunyai kedudukan yang sama kuat atau salah satu lebih lemah.
Konjungsi temporal yang menghubungkan dua klausa yang mempunyai kedudukan sama kuat yaitu : sebelumnya, sesudahnya.
Contoh : Bapak sebentar lagi akan pulang, sebelumnya bapak akan menjemput kakak di sekolah.
Klausa "bapak sebentar lagi akan pulang" dan klausa "bapak akan menjemput kakak di sekolah" mempunyai kedudukan yang sama kuat.
Konjungsi temporal yang menghubungkan dua klausa dimana salah satu klausa lebih lemah dibanding klausa satunya adalah : apabila, ketika, hingga, sementara, sampai, tatkala.
Contoh : Saya akan memberangkatkan haji ibu dan bapak ketika uang tabungan saya sudah mencukupi.
Konjungsi pertentangan adalah konjungsi yang menghubungkan dua klausa yang sama kuat, dimana kedua klausa tersebut saling bertentangan.
Yang termasuk konjungsi pertentangan : sebaliknya, melainkan, tetapi, namun.
Contoh kalimat konjungsi pertentangan : Timnas Indonesia U19 berhasil menjadi juara dalam gelaran piala AFF, sebaliknya Timnas Indonesia U23 bahkan tidak lolos fase group.
Klausa "Timnas Indonesia U19 berhasil menjadi juara dalam gelaran piala AFF" merupakan kebalikan atau pertentangan dari klausa "Timnas Indonesia U23 bahkan tidak lolos fase group"
Konjungsi pembenaran adalah konjungsi yang menghubungkan dua klausa dimana klausa pertama merupakan pembenaran dan klausa kedua merupakan penolakan.
Yang termasuk konjungsi pembenaran : sungguhpun, walaupun, kendatipun, meskipun, sekalipun, biarpun.
Contoh kalimat konjungsi pembenaran : Budi akan tetap bermain bola meskipun kakinya patah.
Konjungsi pembatasan adalah konjungsi yang menjelaskan tentang batasan suatu hal atau suatu perbuatan bisa dilakukan atau tidak.
Yang termasuk konjungsi pembatasan adalah : selain, kecuali, asal.
Contoh kalimat konjungsi pembatasan : Dian suka semua makanan kecuali bakso.
Konjungsi sebab adalah konjungsi yang menjelaskan suatu hal terjadi karena sebab tertentu.
Yang termasuk konjungsi sebab adalah : karena, sebab.
Contoh kalimat konjungsi sebab : Budi tidak masuk sekolah karena sakit.
Konjungsi akibat adalah konjungsi yang menjelaskan suatu hal terjadi di-akibat-kan hal yang lain.
Yang termasuk konjungsi akibat adalah : sampai, sehingga, akibatnya.
Contoh kalimat konjungsi akibat : Doni tidur di dalam kelas ketika pelajaran sedang berlangsung sehingga di hukum berdiri di depan kelas.
Konjungsi perbandingan adalah konjungsi yang menghubungkan dua klausa dimana kedua klausa tersebut saling terkait.
Yang termasuk konjungsi perbandingan adalah : seperti, sebagaimana, bagaikan, seakan-akan.
Contoh kalimat konjungsi perbandingan : Dodi dapat berlari sangat cepat bagaikan seekor kuda.
Konjungsi pengantar kalimat adalah konjungsi yang digunakan untuk memulai suatu kalimat atau menghubungkan kalimat setelah konjungsi dengan paragraf sebelumnya.
Yang termasuk konjungsi pengantar kalimat adalah : adapun, akan, syahdan, bahwasanya.
Contoh kalimat konjungsi pengantar kalimat adalah : Adapun kegiatan yang akan kita lakukan hari ini adalah mencari jejak dan outbound.
Konjungsi perlawanan adalah konjungsi yang menghubungkan antara dua klausa dimana kedua klausa tersebut saling berlawanan.
Yang termasuk konjungsi perlawanan adalah : akan tetapi, sebaliknya, bukan saja, melainkan, tidak hanya.
Contoh kalimat konjungsi perlawanan adalah : Di sekolah, Irwan termasuk siswa yang pintar akan tetapi nakal.
Nakal dan pintar merupakan dua hal yang saling bertentangan, maka sangat cocok jika dihubungkan dengan menggunakan konjungsi perlawanan.
Konjungsi tujuan atau konjungsi final adalah konjungsi yang digunakan untuk menghubungkan dua klausa dimana klausa kedua merupakan tujuan dari klausa pertama.
Yang termasuk konjungsi tujuan adalah : untuk, supaya, agar, biar.
Contoh kalimat konjungsi tujuan adalah : Setiap sore Erwin dan teman-temanya berlatih sepakbola supaya hebat dan lolos turnamen nasional.
Menjadi hebat dan lolos turnamen nasional merupakan tujuan Erwin dan teman-temannya berlatih sepakbola sehingga sangat pas jikg dihubungkan dengan menggunakan konjungsi tujuan.
Konjungsi syarat adalah konjungsi yang menghubungkan dua klausa dimana klausa kedua merupakan syarat dari klausa pertama.
Yang termasuk konjungsi syarat adalah : asalkan, jika, apabila, jikalau
Contoh kalimat konjungsi syarat adalah : Tika akan ikut kegiatan bakti sosial besok asalkan mendapat izin dari orangtuanya.
Izin dari orangtua merupakan syarat Tika mengikuti kegiatan bakti sosial, jadi akan sangat cocok dihubungkan dengan konjungsi syarat.
Konjungsi kronologis adalah konjungsi yang menghubungkan dua klausa dimana kedua klausa tersebut merupakan suatu kejadian yang terjadi secara berurutan.
Yang termasuk konjungsi kronologis adalah : kemudian, lalu, sebelum, sesudah
Contoh kalimat konjungsi kronologis adalah : Bu Ida pergi kepasar kemudian membeli daging ayam 1kg.
Konjungsi antarkalimat adalah konjungsi yang menghubungkan antara dua kalimat atau lebih dan harus diawali dengan huruf kapital. Konjungsi antarkalimat mempunyai satu ciri-ciri yang pasti selalu ada yaitu konjungsi digunakan untuk memulai suatu kalimat baru.
Terdapat 11 macam konjungsi antarkalimat, yaitu:
Konjungsi ini menghubungkan dua kalimat dimana kalimat kedua menyatakan kesanggupan untuk melakukan sesuatu yang berbeda atau bertentangan dengan kalimat pertama.
Misal : biarpun demikian, sungguhpun begitu, sekalipun begitu, biarpun begitu
Contoh : Kami akui, kami memang takut menghadapi tim favorit juara. Biarpun begitu, kami akan berusaha untuk memenangkan pertandingan ini.
Konjungsi ini menghubungkan kalimat kedua yang merupakan lanjutan peristiwa atau kejadian dari kalimat pertama.
Misal : kemudian, selanjutnya, sesudah itu
Contoh : Sekarang kita akan beristirahat di rumah nenek. Sesudah itu kita pergi ke pantai.
Konjungsi yang munghubungkan adanya tambahan peristiwa atau informasi dari yang disebutkan di kalimat pertama.
Misal : selain itu, lagi pula, tambahan pula
Contoh : Alhamdulillah, kita akhirnya memenangkan kejuaraan ini. Selain itu, Novianto juga terpilih menjadi pemain terbaik.
Konjungsi yang berfungsi untuk membalikan peristiwa atau kejadian yang telah disebutkan di kalimat pertama.
Misal : sebaliknya
Contoh : Firman merupakan tipe orang yang rapih dalam mengerjakan sesuatu. Sebaliknya, Budi tipe orang yang berantakan.
Konjungsi ini menyatakan keadaan yang sebenarnya atau sesungguhnya terjadi pada kalimat pertama.
Misal : bahwasanya, sesungguhnya
Contoh : Doni bermain buruk hari ini. Sesungguhnya dia sedang mengalami cidera.
Konjungsi ini menghubungkan kalimat pertama dan kedua, dimana kalimat kedua berfungsi untuk menguatkan kejadian atau peristiwa yang terjadi pada kalimat pertama.
Misal : bahkan, malahan
Contoh : Hari minggu besok kita jadi mengadakan acara camping bersama. Bahkan Aldo sudah mempersiapkan peralatannya dari satu bulan yang lalu.
Konjungsi ini menghubungkan kalimat kedua yang merupakan kalimat pertentangan dengan kalimat pertama.
Misal : namun, tetapi
Contoh : Yeeaaayyy, sampai juga di Jogja. Tetapi sayang Dila tidak bisa ikut.
Konjungsi ini menghubungkan kalimat kedua yang merupakan kalimat keeksklusifan atau kekhususan dari apa yang dinyatakan pada kalimat pertama.
Misal : kecuali itu
Contoh : Pada hari senin, semua siswa mengikuti kegiatan upacara bendera. Kecuali itu siswa yang sedang sakit.
Konjungsi ini menghubungkan kalimat kedua yang merupakan konsekuensi dari apa yang dilakukan pada kalimat pertama.
Misal : dengan demikian
Contoh : Pada tanggal 9-11 April, siswa kelas 3 akan mengadakan Ujian Nasional. Dengan demikian, siswa kelas 1 dan kelas 3 diharapkan untuk belajar dirumah.
Konjungsi ini menghubungkan kalimat kedua yang menyatakan akibat dari kejadian yang terjadi pada kalimat pertama.
Misal : oleh sebab itu, oleh karena itu
Contoh : Tadi malam sekolah kita kebanjiran. Oleh karena itu besok semua siswa diharapkan membawa peralatan bersih-bersih.
Konjungsi ini menghubungkan kalimat kedua yang menyatakan kejadian yang terjadi sebelum kalimat pertama.
Misal : sebelum itu
Contoh : Dalam pertandingan kemarin sekolah kita kalah dengan skor 2-3. Sebelum itu kita sempat memimpin 2-0 pada babak pertama.
Konjungsi intrakalimat adalah kata penghubung yang digunakan untuk menghubungkan kata, frasa atau klausa tetapi masih dalam satu kalimat.
Terdapat 10 macam konjungsi intrakalimat, yaitu:
Konjungsi eksternal adalah konjungsi yang menghubungkan dua klausa yang merupakan pendapat atau argumen terhadap suatu kejadian tertentu.
Yang termasuk konjungsi eksternal adalah : ketika, sebelum, setelah, tetapi, sehingga, walaupun
Contoh kalimat konjungsi eksternal adalah : Masyarakat harus menyadari pentingnya kebersihan lingkungan sehingga tidak membuang sampah sembarangan.
Konjungsi kalimat majemuk setara adalah kata penghubung yang menghubungkan kalimat majemuk dimana kedua kalimat majemuk tersebut mampunyai kedudukan yang seimbang atau setara.
Yang termasuk konjungsi kalimat majemuk setara : dan, lagipula, serta, atau, lalu, terus.
Contoh konjungsi kalimat majemuk setara adalah : Ibu memasak di dapur dan bapak membaca koran di teras.